Demak – Sejumlah komoditas sembako di pasar tradisional desa Kedungmutih kecamatan Wedung naik adapula yang turun. Harga yang naik adalah beras yang semula sekitar Rp 10 ribuan namun hari Senin 26/12/2002 naik menjadi Rp 11.500,-. Selain beras yang terpantau naik yaitu Cabai atau lombok dan sayur-sayuran seperti kol ,wortel , dan yang lainnya.
“ Beras sudah naik sebulanan ini sebelumnya harga standart di angka Rp 10 ribuan namun satu bulan ini harga mulai beranjak naik . Hari ini saya jual perkilonya Rp 11.500 untuk harga deceran . Sedangkan harga zak-zakan perkilonya sekitar Rp 11.200. Untuk pasokan barang tidak sulit selalu ada setiap harinya dari penyuplai “, kata Sokifah (57) pedagang sembako di pasar baru Kedungmutih.
Naiknya beras di pasaran menurut sokhifah salah satunya ada belum ada petani yang panen di area Demak dan Jepara. Sehingga pasokan barang para pengepul diambil dari luar Demak sehingga ada tambahan biaya transportasi . Kenaikan itu menurutnya masih wajar yang terpenting pasokan atau suplai lancar .
“ Ya kenaikan ini biasa terjadi jika petani belum panen . Namun jika petani disini sudah panen biasanya harga malahan turun. Untuk lombok atau cabai hari ini ada kenaikan perkilonya Rp 26 ribu sebelumnya Rp 18 ribu . Untuk harga telor turun sedikit dari Rp 32 ribu sekarang Rp 28 ribu perkilonya . Sedangkan Minyak goreng perliternya Rp 17 ribu “, tambah sokhifah yang sudah lebih 30 tahun berjualan sembako.
Ditambahkan stok atau pasokan dari pengepul jelang libur Natal dan tahun baru ini semua barang lancar tidak ada kendala. Untuk daya beli di kiosnya juga normal seperti biasanya . Memang kondisi ekonomi warga masyarakat pesisir sedang turun karena laut ombak sedangkan tambak juga usai panen garam. ( Pak Muin)