Demak-Nelayan di pantai Utara Jawa khusunya di kecamatan Wedung kabupataen
Demak dan nelayan di kecamatan Kedung kabupataen Jepara sudah seminggu lebih tak bisa melaut. Pasalnya musim barat atau ombak besar melanda di pantai ini yang mengakibatkan tidak aman jika nelayan melaut. Selain hujan dan angin kencang ombakpun tinggi mencapai 2.5 – 4 meter,

Para nelayan memilih untuk istirahat di rumah demi keselamatan. Meskipun tak menghasilkan uang untuk harian di rumah yang penting keselamatan jiwa dan alat tangkap terjaga. Untuk harian atau belanja di rumah mereka mengandalkan simpanan di rumah. Selain
itu banyak dari mereka yang menggadaikan perhiasan emas mereka ke lembaga keuangan
terdekat.

“Laut ombak Baratan datang ya terpaksa prei tidak melaut. Untuk belanja di rumah kalau tidak ada ya terpaksa ndudah celengan. Kalau tidak ya pinjam ke Koperasi dengan jaminan perhiasan emas yang penting bisa belanja.Nanti setelah kembali bisa melaut ya diambil lagi perhiasannya”, ujar Kaemi warga desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria.

Musim barat setiap tahun pasti ada kalau pendek waktunya sekitar seminggu. Kalau waktunya panjang bisa  lebih sepuluh hari. Semua nelayan tidak berani melaut karena ombak cukup tinggi. Biasanya kondisi ini disertai angin kencang dan hujan. Bila nekad melaut banyak yang terkena musibah kadang menghilangkan jiwa dan harta benda.

“Ya prei dulu tak apa meski tak ada harian ya gimana caranya. Kalau terpaksa ya kita biasanya pinjam uang ke tetangga kanan kiri yang penting setiap hari ada yang dimakan
Beginilah nasib nelayan kalau ada ya di makan kalau tak ada ya pinjam pinjam tambah
Kaemi.

Hal sama dikatakan Banggok nelayan asal desa Kedungkarang sudah lebih 15 tahun ia bekerja sebagai nelayan. Sehingga ia sudah paham dengan kondisi alam pantai ketika Baratan tiba ya harus libur tidak miyang. Untuk bisa bertahan ya makan seadanya kalau tidak
ada ya menjual apa yang ada. kalau tidak ada ya terpaksa pinjam uang pada saudara atau
tetangga.

Namun sebagai nelayan menurutnya penghasilan cukup lumayan dan bisa
diandalkan untuk menghidupi keluarga. Memang penghasilan tidak menentu kadang dapat banyak kadang pula kosong tidak dapat hasil. Namun kalau dihitung dapat hasil atau tidak banyak dapat hasilnya. Yang terpenting kondisi bahan bakar solar harus selalu ada sehingga jika cuaca baik nelayan bisa melaut.

” Ya yang terpenting pasokan solar selalu ada meski harganya mahal tidak mengapa
yang penting stok solar di SPDN nelayan selalu ada. Kadang sulitnya mau miyang tak ada
bahan bakar padahal cuaca baik untuk menangkap ikan. Tolong pemerintah pasokan solar lancar dan belinya gampang ” , Kata Banggok yang dulunya pernah kerja jadi sopir.

Terkait penghasilan operasional dan penghasilan nelayan. Banggok mengatakan
untuk sekali berangkat ke laut dibutuhkan uang sekitar Rp 500 ribu – Rp 800 ribu. Adapun
pendapatannya jika cuaca bagus ikan yang diperoleh banyak bisa dapat Rp 1 juta – 2 juta.
Sehingga sisa dari operasional bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Diantaranya makan sehari hari.menyekolahkan anak memperbaiki perahu bahkan ada yang
untuk membeli kendaraan roda dua dan beli perahu baru. (Pak Muin)