Pati –  Sudewo Anggota DPR RI Komisi V mengklarifikasi ada informasi-informasi yang kayaknya nadanya kurang sedap. Hal tersebut di ungkapkan ketika memberikan sambutan pada acara Tasyakuran putranya yang diterima masuk di Akademi Kepolisian berlangsung di rumah kediaman desa Slungkep Kecamatan Kayen ,Kabupaten Pati Senin malam ( 26/12/22)

Turut hadir Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Firman Subagyo, Dandim Pati, Forkopincam Kayen, Kepala Desa se-Kabupaten Pati dan tetangga sekitar .

Sudewo menyebut yang intinya ada beberapa kepala desa mengusulkan program P3AI bahwa dirumorkan disitu ada kemungkinan kalau program ini tidak berhasil, karena pak Sudewo tidak mau mengakomodir.

“Itu sama sekali fitnah, sama sekali itu tidak benar, karena apa, kalau tidak berhasil itu berarti pak sudewo tidak mengakumodir itu sama sekali tidak benar”.paparnya

Ayah Widya Baskara Sudewo yang lulusan SMA Taruna Nusantara dan diterima di Akpol menjelaskan , jadi desa yang mengusulkan program P3AI lebih dari 1 titik, itu pasti dicek oleh Kementrian PUPR, apakah memenuhi kriteria untuk di beri lebih dari 1 itu mesti dicek.

 

“Karena program dari kementrian PUPR itu, mekanismenya jelas, sebelum program tersebut di SK kan oleh Menteri itu dicek di verifikasi, jangankan program P3AI yang jumlahnya hanya ratusan, program BSPS bedah rumah, ribuan rumah seluruh Indonesia 150.000 rumah itu saja tiap rumah di cek, diverifikasi kalau memang tidak memenuhi kriteria pasti tidak di acc , tidak di SK kan oleh Menteri PUPR ” ungkapnya .

Berapa biaya yang dikeluarkan untuk ngecek itu sangat besar tetapi tetap dilakukan oleh Kementrian PUPR. “Jadi lolos dan tidaknya usulan atau lolos tidaknya permohonan itu bukan faktor karna saya, tetapi karna faktor kondisi riil di lapangan atas hasil cek dari Kementrian PUPR. Program P3AI pasti di cek, Pamsimas di cek, semua program di cek, yang BSPS ribuan rumah pun tidak ada satu rumah yang terlewati dicek oleh PUTR.

Bedanya banprov Jateng dan program dari kementerian PUPR. Jika banprov satu desa bisa mengusulkan lebih dari satu titik bahkan bisa mencapai 5 titik atau lebih tanpa di cek /verifikasi terlebih dahulu, kalau program dari kementerian PuPR hanya satu titik tiap desa kecuali kalau wilayah irigasinya luas dan pasti dicek/diverifikasi lebih dulu untuk disesuaikan dg peraturan yg berlaku” jelasnya H.Sudewo

Anggota Komisi V DPR RI berharap jangan sampai ada lagi info yang tidak sedap ini dikembangkan, akan menjadi fitnah, perlu di ketahui semua program dari PUPR berdasar dari kreteria kondisi riil di lapangan.

Dalam acara tasyakuran putranya Widya Baskara Sudewo yang masuk Akpol, Sudewo mengaku bersyukur, ini merupakan bentuk anugrah yang sangat besar sekali untuk bisa masuk Akpol,sebab butuh perjuangan yang sangat berat dan persaingan yang cukup tinggi.

” Dari 570 anak yang mengikuti tes Akademi Kepolisian yang diterima hanya 15 orang. Alhamdulillah,anak saya diterima ” tuturnya

Sudewo menambahkan selain bentuk rasa syukur yang lain, saya mewujudkan pentas wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Sigit Ariyanto dari Rembang. Sudewo yang mengaku hafal cerita pewayangan, politisi Partai Gerindra ini memilih lakon Wahyu Cakraningkat

. “Dalam memilih lakon saya sudah melalui banyak pertimbangan, yang mengandung makna serta mempunyai filosofi bukan sekedar tontonan. Sebagai orang tua, tentu berharap anak saya dalam menempuh pendidikan di Akpol dan kariernya kelak di beri kelancaran dan kesuksesan”. Pungkasnya .( Agus /Oedy)