Jepara – Bagi sebagian orang memancing merupakan kegiatan yang membosankan . Namun bagi Pak Gudhel alias Armoko warga Mayong memancing merupakan kesenangan yang tidak bisa ditinggalkan. Jika ada waktu luang iapun berangkat ke pinggir pantai untuk memancing ikan Kakap.
Menurut pria yang senang begadang ini memancing merupakan hoby sejak ia masih muda. Meskipun setiap berangkat harus menyiapkan bekal namun hal itu bukan halangan. Dapat atau tidak dapat ikan bukan masalah bagi dirinya. Yang penting pegang pancing hati sudah senang bukan kepalang.
“ Ya yang namanya hobi itu gimana yam as . Sehari tidak pergi memancing rasanya suntuk. Nah nikmatnya itu ketika umpan pancing dimakan ikan . Dil dil dil rasanya gimana “, aku pak Gudhel yang mempunyai warung di Jalan Nalumsari Mayong Jepara.
Jam berangkat mancing pak Gudhel tidak tentu . Tergantung dengan selesainya pekerjaan di rumah. Setiap hari kesibukan pak Gudhel adalah membantu istrinya masak untuk usaha warung. Jika semuan pekerjaan di warung khususnya memasak iapun berangkat ke desa Kedungmutih dan sekitarnya untuk mancing.
Dengan membawa sepeda motor iapun mempersiapkan alat pancingnya. Selain itu iapun membawa sejumlah uang untuk keperluan membeli bensin , bekal di jalan dan juga umpan berupa udang hidup. Paling tidak sekali berangkat ia membawa uang minimal Rp 50 ribu.
Armoko alias pak Gudhel |
“ Ya kalau namanya hobi tidak dapat ikan kakakpun sudah senang. Apalagi dapat ikan kakap besar tambah senang . Saya pernah dapat ikan kakap 12 Kg lalu kita masak sendiri sebagian kita jual di warung makan istri”, tambah pak Gudhel.
Selain di Jembatan desa Kedungmutih yang merupakan tempat bagus untuk memancing ikan Kakap. Pak Gudhel juga memancing di desa Babalan , Menco dan juga jembatan desa Bungo. Namun ia mengaku di jembatan kidul desa Kedungmutih tempat yang bagus untuk memancing kakap. Sering pemancing mendapatkan ikan kakap di tempat ini.
Bang Ali penjual peralatan mancing di dekat jembatan Kidul desa Kedungmutih mengatakan pak Gudhel merupakan pelanggan setianya. Dalam sebulan ia datang ke desa untuk mancing absennya hanya beberapa hari saja. Selain membeli umpan untuk mancing berupa udang hidup juga belanja bekal untuk mancing setiap pagi hari atau malamnya.
“ Di jembatan Kidul Kedungmutih ini rata rata pemancingnya setiap hari 10 – 20 orang. Jika musim liburan bisa lebih banyak lagi. Selain mancing siang hari ada juga yang datang malam hari untuk mencing disini”, kata bang Ali yang membuka usaha penyediaan sarana memancing lebih sepuluh tahun. (Muin)