Demak – Dengan kebijakan naiknya harga BBM terutama Pertalite  dari Rp  7.650 menjadi Rp 10 ribu perliter membuat tukang ojek pangkalan harus mengeluarkan uang tambahan untuk pembelian bahan bakar. Kenaikan ini membuat tukang ojek kehilangan penghasilan harian karena harus mengeluarkan uang untuk beli bahan bakar yang naik.

Seperti halnya Mashuri tukang ojek warga desa Kedungmutih RT 11 RW 1 kecamatan Wedung setiap hari paling sedikit ia harus mengeluarkan tambahan Rp 4.000 untuk membeli bensin. Jika dihitung perbulan ia harus mengeluarkan uang Rp 120 ribu ketika BBM naik. Sebagai orang kecil mau tidak mau harus mengikuti kebijakan pemerintah.

“ Saya setiap hari habis bensin sekitar 1,5 liter bensin , sebelum naik  kalau beli bensin sehari habis Rp  12 ribu tetapi sekarang paling tidak harus mengeluarkan uang Rp 16 ribu jadi ada selisih Rp 4 ribu setiap harinya “, kata Mashuri yang ditemui kabarseputarmuria di Pasar Baru desa Kedungmutih.

Mashuri yang berprofesi sebagai tukang ojek lebih 30 tahun mengatakan , kenaikan harga BBM seharusnya diikuti kenaikan biaya antar penumpang. Namun karena ojek pangkalan untuk menaikkan tarip antar mengalami kesusahan karena tak adanya aturan khusus. Sehingg ahal ini membuat penghasilannya sebagai tukang Ojek semakin berkurang.

“ Memang untuk jarak jauh ada penumpang yang toleran memberikan uang antar lebih misalnya ada yang menambah Rp 2.000 – Rp 5.000. Namun untuk jarak yang dekat biasanya mereka tidak memberikan uang lebih  atau tarip biasa “, aku Mashuri .

Dengan naiknya harga pertalite ini membuat penghasilan Mashuri berkurang Rp 4 ribu setiap harinya . Jika rata rata penghasilannya Rp 70 ribu setiap harinya maka ada pengurangann karena naiknya harga pertalite. Oleh karena itu ia berharap ia mendapatkan BLT BBM yang sekarang ini sudah cair di beberapa tempat.

“ Mestinya salah satu penerima BLT BBM  adalah saya dan teman teman pengojek yang langsung  terima dampak dari kenaikan harga BBM. Dengan adanya BLT itu setidaknya membuat beban kami lebih ringan dan penghasilan kami bisa kembali dengan Bantuan Langsung Tunai subsidi BBM “, harap Mashuri .( Pak Muin)