Demak – Mengalirnya air PDAM Demak ke rumah warga yang berkategori MBR ( Masyarakat Berpenghasilan Rendah) menjadi rejeki tersendiri baginya. Selain bisa menolong tetangganya yang kekurangan air bersih. Mereka juga bisa mendapatkan hasil yang lumayan dari penjualan air pada tetangga.

“ Niat kami menolong tetangga yang kekurangan air bersih karena rumahnya belum tersambung pipa PDAM. Saya tidak menarik mereka berapa harganya mereka ngasih sendiri pada saya satu drum plastic berukuran 200 liter ada yang ngasih Rp 4 ribu – 5 ribu saya terima”, ujar Khoirul warga desa Kedungmutih RT 02 RW 02 yang rumahnya sudah tersambung pipa PDAM.

Khoirul mengatakan , agar sampai ke rumah tetangganya yang agak jauh ia membutuhkan selang plastic yang cukup panjang. Sehingga ia memerlukan uang untuk membeli selang plastic agar bisa menjangkau rumah tetangganya. Namun ada pula tetangganya yang cukup jauh datang sendiri membawa jrigen-jrigen yang kemudian diisi dan diangkut dengan kereta dorong.

“ Ya gimana lagi mestinya sih tidak boleh tapi gimana lagi , lha wong mereka butuh air dan dirumah saya ada air tidak kita tolong ya kasihan mereka jadinya ya mereka datang sendiri dan narik selang ke rumah saya dimasukkan ke rumah sendiri-sendiri. Saya tidak ngawasi dapat berapa drum mereka yang ngomong”, tambah Khoirul .

20150802_063809

Mengisi jrigen dengan air bersih

Hal sama juga dikatakan Mbah Maemu yang tinggal di RT 05 RW 01 desa Kedungmutih. Ia termasuk warga yang beruntung karena mendapatkan sambungan PDAM lebih dulu dengan yang lain. Sehingga setiap hari di depan rumahnya tampak berjejer jrigen-jrigen untuk diisi air bersih. Jrigen itu milik tetangganya kanan kiri yang belum tersambung pipa PDAM.

“ Biasanya mereka membeli air dari penjaja air yang menmgambil air dari daerah Jepara. Namun setelah di rumah saya merekapun beralih mengambil dari sini. Mau menolak saya tidak bisa karena mereka sangat butuh air bersih untuk mandi dan mencuci”, kata Mbah Maemu pada kabarseputarmuria.com.

Sementara Mukholifah warga RT 05 RW 01 Kedungmutih mengemukakan, meski harus membeli dari tetangganya ia merasa senang. Selain tidak perlu jauh mengambilnya juga sewaktu-waktu butuh air tinggal datang ke rumah tetangganya. Selain itu juga menghemat biaya biasanya satu drum mengeluarkan uang lebih 10 ribu sekarang hanya Rp 5 ribu.

“ Saya sih tunggu juga rumah dipasang , sampai sekarang belum sampai gilirannya butuh air untuk mandi dan mencuci ya terpaksa beli pada tetangga yang sudah tersambung. Alhamdulillah lebih hemat “, katanya. (Muin)