Demak– Pemkab Demak di tahun ini menggelar kembali pasar rakyat Gerebeg besar yang berlokasi di parkir bus wisata tembiring. Pagelaran wisata budaya dan religi yang selalu dilaksanakan bebarengan peringatan hari Raya Idul Adha ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Dalam Gerebeg besar kali ini ada yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Pengunjung pasar rakyat yang biasanya harus membeli tiket masuk ke lokasi, untuk pelaksanaan tahun ini di Gratiskan.

Plt Kadinas Pariwisata Endah Cahya Rini menyampaikan, pemkab Demak dalam menggelar pasar rakyat gerebeg besar masih menggandeng Diana Ria Interprise dan kali ini sesuai arahan bupati Demak Eisti’anah para pengunjung pasar rakyat ini digratiskan tiket masuk lokasi.

” Pasar rakyat gerebeg besar yang akan kita gelar nanti, sesuai arahan ibu bupati Eisti’anah, untuk tiket masuk lokasi pengunjung tidak perlu membeli tiket masuk alias digratiskan. Yang tahun sebelumnya dikenakan HTM .
Kata Endah Cahyarini yang menjabat definitif Kadinas Kominfo Demak.

Ditambahkan Endah, nantinya untuk kegiatan puncak yang rencananya akan di adakan pada tanggal 9 Juli 2022 ini akan mengerahkan 140 bendi pada dalam barisan prajurit patang puluhan.

“Grebeg besar tahun ini akan luar biasa karena nanti akan di hadirkan 140 bendi dalam iring-iringan prajurit patang puluhan, yang akan dinaiki pimpinan OPD, BUMN dan pimpinan lainya. Kemudian barisan pengiring prajurit berupa rombongan kesenian zipin, barongan dan lainya” Jelas Endah.

” Sedangkan di malam takbir Idul Adha iringan tumpeng sembilan dari pendopo kabupaten menuju Masjid Agung (8/7/22). Dan pagi harinya dilanjutkan iringan prajurit patang puluhan yang mengawal minyak Jamas. Disinilah yang menjadi daya tarik wisata budaya, dan selalu dinantikan oleh warga dan wisatawan baik lokal maupun luar kota” Tambah Endah.

Terpisah, Direktur Diana Ria Interprise H. Muntohar merasa bersyukur atas digelarnya kembali pasar rakyat gerebeg besar ditahun ini.
” Alhamdulilah gerebeg Besar kembali di gelar setelah dua kali sempat terhenti karena pandemi covid-19. Meskipun pengunjung pasar rakyat digratiskan kami tetap memberikan yang terbaik dalam memberikan hiburan pada warga, mohon doa restunya agar pelaksanaan ini dapat berjalan lancar dan sukses” Jelas H. Muntohar.

Prosesi Penjamasan

Ritual penjamasan pusaka kanjeng Sunan Kalijaga dilakukan oleh ahli waris kasepuhan kadilangu. Yang dilaksanakan tepat pada hari Raya Idul Adha seusai sholat Idul Adha di dalam Cungkup Makam. Sedangkan Prosesi penjamasan sangat kental dengan budaya lokal, diawali oleh pamitan lurah Tamtomo kepada Kanjeng Adipati Demak di Pendopo Kabupaten, untuk mengantar bokor minyak Jamas sebagai sarana mencuci pusaka untuk diserahkan ahli waris di pendopo NotoBratan kadilangu.

Rombongan Adipati Demak Bintoro bersama Lurah Tamtomo dengan menaiki kereta kencana menuju Kadilangu dengan dikawal 40 prajurit. Yang merupakan prajurit pilihan dan terlatih dalam pertempuran. Dalam iring iringan prajurit Patangpuluhan tersebut juga diserta barisan andong hias yang dinaiki para punggawa Kabupaten dan Kesenian Rakyat seperti seni tari pesisiran dan Barongan.

Rombongan Adipati dan Lurah Tamtomo sesampainya di Pendopo NotoBratan menyerahkan bokor minyak kepada Sesepuh Ahli Waris untuk selanjutnya di lakukan penjamasan pusaka.

Uniknya Penjamasan atau pencucian pusaka peninggalan Kanjeng Sunan Kalijaga ini dilakukan dengan mata tertutup dan terbatas. Konon hal ini dilakukan karena akan berdampak kebutaan bila mencuci dengan mata terbuka.
( Rudy R/F Muin)