Jepara – Di desa Dongos kecamatan Kedung ada PAGODA ( Paguyuban Donor Darah Desa Dongos ) . Kominitas warga   yang telah 8 tahun berhidmah kepada warga masyarakat ini tidak hanya sumbangkan darah saja. Namun berkembang menjadi organisasi social yang peduli sesame terutama warga yang kurang mampu.

Ketua Pagoda Zainal Arifin yang akrab di panggil Seto Dontghost pada kabarseputarmuria mengatakan , organisasi yang dibentuk pada bulan Februari 8 tahun yang lalu berawal 10 oarang saja. Namun saat ini telah berkembang menjadi 48 orang . Adapun profesinya bermasam macam dari kuli bangunan,tukang kayu tukang ukir dan wiraswasta.

“ Bulan ini usia Pagoda desa  Dongos sudah 8 tahun dan kita gelar bakti social diantarnya donor darah untuk warga desa Dongos dan sekitarnya . Ini kami lakukan rutin bekerjasama dengan PMI. Selain itu kami juga memberikan sekedar bingkisan untuk warga yang kurang mampu sebagai wujud kepedulian kami “, kata Seto yang mempunyai usaha   “ Puspita Optical” .

Kegiatan Donor darah yang digelar Minggu 14 Februari 2021 di Balai Desa Dongos ini tidak hanya datang dari warga desa setempat. Namun beberapa warga desa tetangga seperti Bugel , Sowan Lor ,Ngeling , Ngabul ,Menganti dan juga warga desa Krasak Pecangaan Jepara . Ini semua dilakukan demi membantu sesama .

“ Yang mendaftarkan ada sekitar 100 orang lebih , namun demikian setelah diperiksa hanya 44 orang yang bisa diambil darahnya. Kita mengucapkan terima kasih untuk teman teman yang berpartisipasi dalam kegiatan ini “, tambah Seto.

Berkaitan dengan dana operasional kegiatan Pagoda ini Seto mengatakan semua hasil dari donasi teman teman anggota yang mempunyai dana lebih. Ia mengistilahkan “thuthukan “ sehingga yang punya uang lebih bisa disumbangkan yang lain ikut mensupport saja. Terutama jika mengadakan bakti social mereka keluar dengan suka rela.

“ Alhamdulillah selama ini kegiatan social kami pendanaannya ya dari teman teman anggota . Jika sudah terkumpul bisa kita salurkan ya kita salurkan bersama sama terutama pada warga jompo yang tidak mampu di desa Dongos dan juga desa sekitarnya  “, tambah Seto.

Namun demikian ke depannya ia berharap ada donatur tetap di Pogoda sehingga ia bis lebih banyak berbagi dengan sesama. Oleh karena itu ia berharap lebih banyak lagi warga yang bergabung di komunitasnya. Terutama yang mempunyai rezeki berlebih sebagai donatur ,selain itu diharapkan juga donasi dari lembaga social baik swasta maupun pemerintah. (Muin).