Jepara – Pemberlakuan Kartu Tani untuk membeli pupuk subsidi membuat sebagian petani tak merasakan bantuan dari pemetintah. Pasalnya mengurus Kartu Tani tidak mudah seperti membalikkan tangan.Sehingga di desa desa sentra pertanian masih ada petani yang tak mendapatkan Kartu Tani.Akibatnya mereka tak merasakan subsidi pupuk dari Pemerintah.
Salah satunya adalah Mukhlasin (60) warga desa Surodadi kecamatan Kedung kabupaten Jepara ia menggarap sawah di desa Karangaji tinggalan orang tuanya. Semenjak diberlakukannya pembelian pupuk subsidi dengan Kartu Tani ia belum pernah membeli atau menebus pupuk subsidi. Ia kesulitan mengurus Kartu Tani dan tidak tahu cara mengurusnya.Sehingga bila butuh pupuk iapun membeli pupuk non subsidi dengan harga yang tinggi.Dengan harga yang tinggi ia mengurangi jumlah pupuk yang ia beli.
” Mengurus kartu tani sulitnya bukan main sudah daftar ke desa sampai sekarang belum keluar ya terpaksa beli pupuk non subsidi yang harganya bisa dua kali lipat.Kalau subsidi misalnya harganya Rp 150 ribu non subsidi paling murah Rp 250 ribu bahkan bisa lebih Rp 300 ribu kalau pupuknya langka “,kata Pak Muhlasin pada kabarseputarmuria Ahad (26/12)
Muhlasin menambahkan dengan pemberlakuan Kartu Tani ini petani penyewa seperti dirinya tak kebagian pupuk subsidi .Akibatnya pengeluaran pupuk jadi tinggi mengakibatkan pendapatan petani berkurang banyak. Selain itu harga sewa lahan juga semakin naik ,tidak itu saja harga obat juga melambung tinggi .Sehingga hasil perolehan petani semakin berkurang bahkan bisa merugi jika gagal panen.
” Ya kalau masih ada pekerjaan lain maunya sih pindah tapi gimana lagi .Pekerjaan petani pekerjaan turun temurun sawah tinggalan orang tua ya kita garap dengan sistem sewa dengan keluarga ” ,tambah Muhlasin.
Muhlasin yang waktunya dihabiskan menggarap sawah mengharapkan pemerintah untuk mengurangi beban petani.Mengubah cara mendapatkan pupuk subsidi sehingga penyewa seperti dia mudah mendapatkan pupuk subsidi . Sehingga pengeluaran pupuk bisa di tekan sehingga pendapatan petani ketika panen bisa di rasakan.
” Tebasan panen sini paling bagus Rp 11 jutaan ,biaya sewa Rp 3 juta satu kali panen ,belum pupuk biaya tanam ,bibit bisa dihitung sendiri sisanya berapa “,kata pak Muhlasin menutup sua.(Muin)