Oleh: Alamanda Tina Pangesti
Covid-19 saat ini telah dan masih merajalela di Indonesia, wabah ini menyebar sangatlah cepat. Kasus wabah covid-19 ini awalnya berasal dari Kota Wuhan, Cina pada periode akhir Desember 2019. Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang diakibatkan karena sebuah virus SARS-CoV-2 yang mana jika terinfeksi virus ini, seseorang akan mengalami gangguan pada sistem pernapasannya, gangguan yang dialami berupa mulai dari gangguan yang sifatnya ringan seperti contohnya yaitu flu hingga gangguan yang sifatnya berat seperti infeksi paru-paru seperti pneumonia.
Adanya wabah ini sempat melemahkan beberapa sektor di Indonesia. Beberapa sektor yang mendapat dampak dari wabah ini adalah ekonomi dan pendidikan. Tidak hanya di Indonesia saja, pendidikan dunia juga turut bedampak akibat adanya wabah covid-19. Beberapa negara di dunia terdampak termasuk Indonesia memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan wabah virus covid-19 supaya tidak semakin meningkat tajam. WHO memutuskan untuk memberhentikan sementara aktivitas-aktivitas yang memiliki potensi menimbulkan sebuah kerumunan, karena yang kita tahu bahwa kerumunan akan semakin memperburuk kondisi.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sempat mengeluarkan surat edaran resmi yang mana berisikan instruksi untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan para peserta didik untuk belajar di rumah masing-masing.
Dampak Pandemi bagi Sektor Pendidikan
Dampak covid-19 bagi aktivitas belajar mengajar sangat terasa, hal ini sangat terlihat dari pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara langsung atau secara tatap muka menjadi harus dilakukan secara daring atau melalui jarak jauh yang mana harus menggunakan media internet sebagai perantara atau pihak ketiga dalam proses pembelajaran.
Tak sedikit para tenaga pengajar maupun pelajar yang mengeluh karena diadakannya sistem pembelajaran Study from Home ini. Alasannya adalah karena pembelajaran yang dilakukan biasanya menggunakan metode konvesional yang mana pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan dilakukan pada satu tempat yang sama antar pengajar dan pelajar. Sedangkan pada masa sekarang ini harus diubah ke metode modern yang mana mengharuskan pengajar dan pelajar bertatap muka melalui aplikasi pihak ketiga seperti contohnya saja melalui video conference, namun ada juga yang tidak setiap saat melakukan tatap muka melalui video conference, banyak pengajar yang hanya memberikan tugas dan pelajar diharapkan untuk mengerjakan lalu dikumpulkan ke website sekolah (e-learning).
Kelebihan dan Kekurangan Study from Home
Study from Home adalah sebuah istilah populer untuk pendidikan pada masa pandemi sekarang ini. Istilah ini digunakan untuk pembelajaran yang dilakukan dari rumah masing-masing pelajar. Seperti kurang lebih yang sudah dijelaskan di atas bahwasannya istilah Study from Home sangat dianjurkan oleh pemerintah hingga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat sebuah peraturan yang berisikan bahwasannya proses belajar mengajar dilakukan secara daring.
Hal ini tak lain dan tak bukan karena pemerintah berupaya supaya angka presentase covid-19 tidak meningkat secara drastis. Pemerintah melarang adanya kerumunan, maka dari itu mobilitas masyarakat mau tidak mau harus dibatasi. Untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring, maka perlu ada teknologi yang turut mendukung. Zaman sudah semakin canggih, maka teknologi juga semakin canggih pula. Dalam proses pembelajaran jarak jauh, pelajar dan pengajar sangat memerlukan bantuan aplikasi-aplikasi yang menjadi pihak ketiga yang mana aplikasi tersebut menjembatani komunikasi antara keduanya.
Jika dilihat melalui sudut pandang lain, terdapat dampak positif yang ditimbulkan dari covid-19. Apabila ditelisik lagi, wabah ini dapat membawa peluang bagi Indonesia agar pendidikannya bisa menjadi lebih maju. Covid-19 dapat dinilai memotivasi dunia pendidikan supaya bisa fokus merahi tujuan pendidikan Indonesia yang lebih maju disaat-saat sulit seperti sekarang ini.
Adapun beberapa dampak positif dari adanya pandemi covid-19 bagi dunia pendidikan, diantaranya yaitu:
- Melahirkan percepatan perubahan pendidikan yang lebih maju,
- Munculnya banyak aplikasi-aplikasi yang berguna untuk memfasilitasi kelancaran pembelajaran jarak jauh (daring),
- Munculnya banyak kursus-kursus gratis tak berbayar yang dilaksanakan secara jarak jauh (daring), hal ini dapat meningkatkan dan mengembangkan keahlian para pelajar di masa pandemi tanpa harus membayar,
- Munculnya kreativitas-kreativitas baru,
- Munculnya kolaborasi antara orang tua dengan guru, hal ini tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk meciptakan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran para pelajar,
- Muncul berbagai metode belajar yang variatif atau beragam,
- Para pelajar bisa lebih banyak mengeksplor teknologi.
Selain dampak positif, terdapat pula dampak negartif dari adanya pandemi covid-19 bagi dunia pendidikan, diantaranya yaitu:
- Terdapat ancaman adanya siswa putus sekolah, hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya saja faktor ekonomi. Siswa dituntut untuk membantu perekonomian keluarga, selain itu adapula contoh lain seperti contohnya karena keterbatasan biaya untuk membeli gawai pintar atau smartphone yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran,
- Terdapat penurunan hasil belajar pelajar atau capaian prestasi pelajar, hal ini dikarenakan karena faktor pendukung pembelajaran jarak jauh yang kurang bahkan tidak mendukung, misalnya saja tidak memiliki gawai, atau terkendala sinyal saat proses pembelajaran dan sebagainya. Tak sedikit pula, banyak pelajar yang tidak mau belajar dan memilih untuk bermain game atau mengakses beberapa aplikasi yang kurang bermanfaat,
- Bisa saja pelajar mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
- Pelajar menjadi kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena terlalu sering berinteraksi secara online saja dan mereka terjebak dalam zona nyaman.