Jepara – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) H. Abdul Halim Iskandar didampingi Bupati Jepara H. Dian Kristiandi dan Wakil Ketua DPRD Jepara H. Nuruddin Amin berkesempatan menapaki sejarah dengan mengunjungi kamar pribadi Raden Adjeng Kartini di Pendopo Kabupaten Jepara pada Kamis Sore 16 September 2021.
Kedatangan Mendesa Abdul Halim Iskandar bertepatan dengan peringatan Haul Ibu Raden Adjeng Kartini yang ke-117 (17 September 1904 – 17 September 2021)
.
Pertemuan tersebut membahas soal pengentasan kemiskinan di desa.
“Pemikiran Kartini tentang emansipasi, pengentasa kemiskinan, penguatan ekonomi masyarakat desa dan pendidikan bagi rakyat melampaui zamannya”, ungkap Abdul Halim.
Sampai saat ini, pemikiran Kartini masih sangat relevan dengan kondisi objektif Bangsa Indonesia yang tengah berjuangan mengatasi pandemi Covid-19.
Cara dan langkah Kartini dalam memperkuat ekonomi perajin ukir di belakang gunung saat itu bisa dijadikan cermin pengorganisasian kelompok perajin dan kelompok perempuan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.
“Yang pasti bahwa kita ingin apa yang menjadi target Pak Presiden tahun 2024 agar Indonesia terbebas dari kemiskinan secara ekstrem, bahasa beliau nol persen, itu penyelesaiannya cuma satu pintunya, level desa,” ujar Halim Iskandar.
Halim Iskandar mengatakan, penanganan kemiskinan secara nasional akan menjadi lebih mudah jika dimulai dari level desa.
Sebab menurutnya, desa merupakan basis mikro yang lebih mudah untuk dipetakan permasalahan dan penyelesaiannya.
“Karena kalau penanganan apapun, kalau basisnya mikro akan lebih mudah dipetakan karena levelnya kecil. Dan kalau ada masalah lebih mudah di treatment,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Pria yang juga akrab disapa Gus Menteri ini mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Jepara dalam mengatasi kemiskinan.
Keberhasilan tersebut dilihat dari angka kemiskinan yang turun melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kita harus tahu lapangan. Kita petakan di Jawa Tengah, Jepara termasuk yang bagus, tingkat kemiskinannya rendah. Bahkan melebihi ekspektasi dari yang direncanakan RPJMD-nya,” ujarnya.
Adapun kemiskinan di Kabupaten Jepara berhasil turun menjadi 6,06 persen di tahun 2019, melebihi target RPJMD Kabupaten Jepara tahun 2022 sebesar 8 persen.
Meski diakui, pada tahun 2020 angka kemiskinan di Kabupaten Jepara kembali naik menjadi 7,1 persen karena dampak dari pandemi covid-19.
“Kita apresiasi Kabupaten Jepara sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang bagus banget dari sisi penanganan kemiskinannya. Hari ini memang (kemiskinan) posisinya naik, dan semua ini rata-rata karena pandemi,” ujar Gus Menteri