Demak – Desa Tedunan kecamatan Wedung saat ini masih mengandalkan sector pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup warganya. Oleh karena itu lahan persawahan digarap secara maksimal agar hasilnya berlimpah. Pertengahan bulan April ini petani baru menyiapkan lahan untuk MT II. Hasil panen dari MT I rata rata bagus sehingga petani tidak mengalami kerugian.
Hal itu dikatakan Sahli petani penggarap dari desa Tedunan kecamatan Wedung. Selama puluhan tahun ia sebagai penggarap sawah sebagai penyewa dan pemaro. Tahun ini mempunyai dua garapan yang satu maro yang satunya menyewa lahan orang lain. Selain menggarpak sawah ia bekerja sebagai tukang kayu.
“ Kalau hasilnya bagus dn harganya layak menggarap sawah tidk ada ruginya. Meskipun hasilnya sedikit namun bisa diandalkan untuk hidup sehari- hari. Jika di rumah sudah ada gabah rasanya di hati ini ayem dan tenang “, aku pak Sahli warga RT RW desa Tedunan.
Beberapa bulan yang lalu dari hasil maro sawah milik orang Jepara ia mendapatkan 6 Kwintal gabah basah laku perkwintalnya empat raatus dua puluh ribu rupiah . Meskipun untungnya sedikit ia merasa bersyukur. Ia berharap untuk panen yang kedua ini juga mendapatkan hasil yang bagus sehingga keuntungannya bisa bertambah.
“ Meskipun saya tidak punya lahan sendiri , namun setiap tahun saya cari garapan . Kalau punya uang ya menyewa , kalau tidak punya uang ya maro habis garap sawah biasanya ya kerja sebagai tukang kayu “, tambahnya.
Menurutnya sawah di desa Tedunan adalah sawah tadah hujan , sehingga pengairan mengandalkan air hujan . Jika curah hujan tinggi biasanya biasanya untuk MT II masih kebagian air. Namun jika hujannya sedikit biasanya mengandalkan pengairan dari bendung kembung kempis di Jepara. Namun karena air bendung banyak yang membutuhkan sering petani seperti dirinya tidak kebagian air . //Muin//