Demak – Kematian memang hal yang pasti akan kita temui, cepat ataupun lambat. Kematian disebagian orang adalah sebuah ketakutan, karena banyak orang yang tidak siap dengan itu, akan tetapi kita harus mempersiapkan apa yang harus dibawa kelak. Dan disebagian orang juga takut dengan bentuknya jenazah, sewaktu jenazah sudah di kafani.

Melihat kondisi itu Ahmad Murtadho mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang menjalankan KKN mengadakan pembelajaran tentang pengkafanan jenazah yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan di desa desa Tegalarum, pada hari jumat, tanggal 27  Agustus 2021.

” Saya melakukan pembelajaran ini agar masyarakat tahu dan berani dalam menghadapi jenazah terutama keluarganya sendiri”, kata Ahmad Murtadho

Adapun materi yang diajarkan, Pertama  ia  menerangkan tata cara pengkafanan jenazah, dan kedua menerangkan bahwa kematian tidak perlu ditakuti.

Proses pengkafanan yang pertama bagi jenazah laki laki yaitu : Menggunakan kain 3 (tiga) lapis yang setiap kain harus menutupi badan jenazah, dan menggunakan 5 (lima) tali untuk mengikat, satu di atas kepala, dua di bagian dada, tiga di bagian pinggang, empat di lutut, dan lima di bawah telapak kaki.

Untuk jenazah perempuan ada 5 (lima) lapis kain, yang pertama dan kedua kain besar untuk terakhir, ketiga yaitu bajunya, keempat tapeh/sarung, dan kelima yaitu udeng”/ kerudung, dan menggunakan 5 (lima) tali. Dan dipastika jenazah sebelum dikabasudah di sucikan terlebih dahulu.

Selanjutnya ia menerangkan tentang kematian tidak perlu ditakuti, karena kematian itu haq atau pasti akan kita alami kelak, yang perlu kita takuti yaitu kemurkaan Allah SWT kepada kita, jadi kita perlu mencari ridho Allah SWT untuk menyelamatkan kita dari panasnya Jahanam, dengan cara apa kita mencari ridho Allah SWT, ya dengan cara beribadah KepadaNya tanpa henti.