Demak – Meskipun Covid 19 telah dua tahun lebih menerpa kehidupan kita dan telah memporakporandakan ekonomi namun ada sebagian usaha kecil yang berjalan tegar menghadapi musibah besar ini. Salah satunya adalah usaha perdagangan ikan masih berjalan lancar dan tak terpengaruah adanya covid 19. Sehingga setiap harinya kegiatan jual beli berjalan lancar tanpa kendala.

Hal itu di katakan Haji Maskun ( 65) pedagang ikan dari desa Kedungmnutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. Ia yang telah puluhan tahu berdagang ikan masih tetap rutin membawa dagangan ikan .Ikan segar dibeli dari Pasar Pagi Buko Wedung yang selanjutnya dijual kembali di pasar Tayu kabupaten Pati. Meskipun ia harus berangkat pagi dari rumahnya namun hal itu tidak menjadi halangan baginya.

“ Saya berdagang ikan sudah lebih 30 tahun , dulu masih menggunakan sepeda onthel saya kulakan ikan di pasar desa saya dan sekitarnya . Ikan ikan itu selanjutnya saya jual kembali ke pasar pasar dari Mayong hingga Pati. Itu saya jalani setiap hari sampai saat ini dari sepeda onthel lalu naik sepeda motor kini berali naik mobil “, kata mbah Haji Maskun yang usianya lebih dari enampuluh tahun dan masih sehat karena jualan ikan tanpa henti Rabu (11/8/2021)

Berdagang ikan menurut Mbah Haji Maskun modal tidak terlelu besar . Dagangan satu mobil pick up yang selalu ia bawa setiap hari tak teboh dari Rp 7-8 juta rupiah. Ia beli berbagai ikan dari pasar Buko Wedung mulai dari Udang , Belanak , Bandenga dan ikan lainnya. Ikan ikan itu seterusnya dimasukkan ke ember plastic sesuai jenis ikannya. Sampai di pasar Tayu ikan ikan itu ia jual sistem eceran dan juga grosiran.

“ Usaha berdagang ikan hasilnya cukup lumayan dan tak ada kendala karena setiap hari orang pasti butuh ikan . Mengambiluntungnya ya cukup lumayan sekitar 20-30 persen. Yang terpenting adalah kemauan untuk berusaha . Semua anak-anak saya saya ajari untuk berdagang ikan. Hasilnya hampir semua anak saya berdagang ikan . Dagang ikan tak terpengaruh corona “, kata mbah Maskun lagi.

Hal sama juga dikatakan Nur Hafid (45) putra sulung mbah haji Maskun yang berprofesi berdagang ikan . ia telah hampir dua puluh tahun berdagang ikan  membantu ayahnya . Ia bagian mengantar ikan dari desa Kedungmnutih sampai ke pasar Tayu . Ia berangkat dari desa Kedungmutih sekitar pukul 6 pagi dan nanti sekitar pukul 12 ia sudah kembali ke desa Kedungmutih.

“ Dagang ikan banyak banyak untungnya ikan ikan yang saya beli di pasar Kedungnutih ata Wedung meskipun mahal masih ada pembelinya di daerah  Tayu . Sehingga saya berjualan ikan ini mulai pengantin baru sampai sekarang. Semua yang ngajari ayah saya dan sampai sekarangpun saya bagian pengantaran ikan ke Tayu “, kata Nur Hafid. (Muin)