Demak – Hari raya kupatan kemarin tidak menyurutkan warga pesisir Wedung Utara untuk berpesiar ke laut. Meski semua Pantai di Jepara di tutup namun mereka bisa lomban dan mampir ke tanah timbul yang orang banyak menyebutnya Pulau Tirangan. Tanah yang timbul karena sedimentasi membentuk pulau kecil .
Pulau yang munculnya ketika laut sedang surut ini luasnya sekitar setengah hektar. Tidak melulu tanah liat saja namun justru pasir lumpur yang mendominasi. Puluhan perahu mampir ke pulau kecil ini setelah berkeliling ke tengah laut. Letaknya dekat dengan desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak
Mbak Atik warga desa Kedungmutih mengatakan ia dan angota keluarganya inginnya berencana ke pantai Kartini Jepara untuk lomban. Namun mendengar pantai di tutup iapun berkeliling ke laut lepas. Di tengah perjalanan ada yang memberitahu untuk mampir ke pulau tirangan.
“ Ya daripada kecewa tak bisa jalan jalan ke pantai . Kita sama keluarga mampir ke pulau tirangan dekat desa Babalan . Kita bisa istirahat di pulau itu dan ada juga pantainya kita bisa mandi mandi bersama keluarga “, kata Atik yang suaminya nelayan yang hari itu libur berpesiar ke laut.
Selain mbak Atik masih banyak warga desa Kedungmutih dan desa tetangga lain menggunakan pulau tirangan ini untuk berwisata dalam rangka hari kupatan. Pulau yang ketika surut seperti lapangan bola yang luas bisa digunakan untuk istirahat dengan memasang tenda. Selain itu juga makan bekal bersama keluarga.
“ Sayangnya tak ada tanaman sama sekali sehingga jika lepas jam 09.00 suasananya jadi panas. Kalau nantinya bisa ditanami tanaman tentunya akan rindang menambah keasyikan berwisata di pantai ini “, tambahnya.
Pantai Tirangan yang terletak di sebelah Barat desa Babalan ini jika dikembangkan akan menjadi obyek wisata pantai yang indah. Namun sayang belum ada upaya untuk merawat pulau ini . Sehingga kondisinya gersang tanpa tanaman. Dulu ada upaya untuk menghijaukan dengan menanam mangrove namun mati karena abrasi dan gempuran ombak.
Untuk menuju ke pulau timbul ini warga bisa datang ke desa Babalan atau desa Kedungmutih . Jika berombongan ada warga yang bersedia mengantarkan sampai ke pulau timbul atau tirangan dengan mencarter perahu warga.
Untuk di desa Kedungmutih pengunjung bisa datang ke obyek wisata mangrove SIBAT PMI di tempat itu ada perahu yang mengantarkan warga ke pulau timbul. Adapun ongkosnya bisa dimusyawarahkan dengan wargampengantar tergantung durasi atau lamanya pengantaran. (Muin)