Demak – Salah satu tokoh warga masyarakat desa Babalan kecamatan Wedung adalah Sukiman,SPd ia adalah pensiunan guru SD. Selama hampir 40 tahun ia mengajar di SD Kedungmutih dan Babalan. Pria kelahiran Pacitan 61 tahun yang lalu bukan putra seorang guru.

Ayahnya hanya petani kecil di sebuah desa terpencil di Pacitan. Usai menyelesaikan sekolah lanjutan pertama , ia mendaftarkan diri ke sekolah Guru atau SPG. Karena di Pacitan pendaftarnya cukup banyak iapun lari ke Sukoharjo Jawa Tengah agar bisa diterima.

“Waktu itu minat sekolah guru cukup besar akhirnya di Pacitan saya tidak kebagian tempat. Saya mencari sekolah guru sampai di Sukoharjo. Di sana peminat juga lumayan banyak akhirnya saya diterima karena factor untung bukan karena kepandaian saya “, kata Sukiman pada kabarseputarmuria.

Sukoharjo dengan Pacitan jaraknya cukup jauh , sehingga ia harus ngekos untuk bisa terus belajar di sekolah guru. Kebetulan ia kos di rumah salah satu guru SPG Sukoharjo. Dirumah ini ia tidak hanya sekolah saja disela sela kesibukannya ia ikut ke sawah menanam padi , menggembala kerbau dan pekerjaan  yang lain.

Meskipun dengan kemampuan biasa –biasa saja . Akhirnya Ia bisa menyelesaikan sekolah guru selama tiga tahun dengan penuh suka dan duka . Pada waktu itu tahun 1980 , dan untungnya sebelum ijasah di terima ada surat pemberitahuan untuk melamar menjadi guru . Iapun membuat lamaran lewat Dinas P dan K Sukoharjo.

Tidak menunggu lama lamaraan menjdi gurupun bersambut . SK pengangkatan gurupun turun dan ia ditempatkan di SD Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. Dengan diantar pamannya iapun langsung menuju ke SD yang menjadi tempat kerjanya pertama kali. SD tempat pertama kali bekerja terletak di desa pesisir yang jauh dari kota Kabupaten.

“ Ya gimana lagi memang itu tempatnya ya kita jalani senang hati . Dulu belum ada perumahan guru sehingga tidurnya pindah pindah mulai dari rumah warga sampai dengan ruang kelas yang nganggur. Alhamdulillah di desa itu saya ketemu jodoh menikah dengan anak pak Kades”, kenang Sukiman.

Di SD Kedungmutih ini ia mengajar anak-anak sepenuh hati . Meski gaji yang ia terima waktu itu tidak banyak seperti sekarang namun ia jalani dengan senang hati. Untuk menambah penghasilan keluarga ia kadang kerja sebagai pengojek. Dari gaji dan hasil mengojek waktu itu cukup untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak.

“ Tapi gaji guru sekarang dengan dulu jauh berbeda enakan sekarang . Tetapi besar kecilnya penghasilan tergantung yang menerima sedikit bisa cukup dan banyak juga kurang. Yang terpenting rasa syukur menerima kondisi apapun dijalani “, tambah Sukiman.

Selama hampir 40 tahun mengajar ia tidak pernah bermasalah dengan siapapun karena ia selalu dekat dengn anak didiknya. Tujuan utama menjadi guru adalah mendidik anak-anak agar punya pengalaman dan kemampuan. Oleh karena itu ia menghimbau kepada guru guru muda untuk selalu disiplin dalam mengajar anak didik.

“ Tanggung jawab guru dalam mendidik anak adalah besar sekali oleh karena itu untuk guru guru yang masih muda harus selalu disiplin karena sekarang pemerintah telah memberikan tunjangan khusus kepada guru yaitu sertifikasi”, pesan Sukiman

Meskipun ia berasal dari Pacitan Jawa Timur namun usai pensiun dari guru ia tidak ingin kembali ke tempat kelahirannya . Ia ingin menghabiskan waktu hidupnya di Demak bersama anak-anaknya. Ada dua putranya yang bersekolah guru , selain itu ia juga mempunyai menantu yang juga bekerja sebagai guru. Namun dari dua anaknya itu belum ada yang jadi guru PNS seperti dirinya.

“ Ya gimana ya inginnya sih jadi PNS tetapi kesempatannya sekarang sangat kecil . Selain lowongan sedikit peminat juga cukup banyak. Saya sekolah dulu lulus langsung diangkat tetapi sekarang lebih ke factor peruntungan saja “, kata Sukiman menutup sua. (Muin)