Demak – Warga Demak memang dikenal kreatif dalam mencari nafkah salah satunya adalah membuka usaha warung kucingan atau Nasi keucing. Warung ini biasanya berupa warung tenda seperti halnya warung khas lamongan. Namun menu yang disajikan untuk Warung kucingan ini berbeda dengan warungf lamongan.
Salah satu desa yang menjadi sentranya pengusaha warung nasi kucing adalah desa Jetak kecamatan Wedung kabupaten Demak . Selain ada yang membuka usaha membuat dagangan warung nasi kucing ada pula yang khusus berjualan saja di luar desa bahkan ada yang sampai luar kota.
Mas Agus contohnya warga desa Jetak ini sudah 11 tahun membuka usaha warung kucingan di desa Panggung kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Setiap hari ia pulang pergi sejauh 15 kilometer dari rumah ke tempat usahanya. Berangkat sekitar pukul 5 sore dan pulangnya sampai rumah sekitar pukul 2 pagi.
Ia special menjualkan produk warung nasi kucing dari tetangganya mulai dari nasi kucing aneka lauk , aneka sate , gorengan dan jajanan lainnya. Untuk minuman ia racik sendiri mulai kopi ,jahe , teh dan aneka minuman sachet instan lainnya. Ia menyediakan minuman baik hangat maupun dingin.
“ Ya Alhamdulillah tak terasa suda 11 tahun saya buka usaha nasi kucing di desa ini. Awalnya sebelah Selatan sana . Karena ditempati sendiri saya pindah ke sini “, tutur Mas Agus yang kini buka usaha di sebrangan jalan depan Masjid Al-Falah desa Panggung kecamatan Kedung Senin(21/3)
Selama 11 tahun berusaha tidak ada kendala yang mengganggu penjualan ya stabil meski saat ini baru pandemic covid 19. Ia hanya mengurangi sedikit pasokan dagangan. Ia merasa bersyukur dengan usahanya itu. Meski penghasilan tidak banyak namun bisa rutin setiap harinya sehingga bisa menghidupi keluarga kecilnya.
“ Ya penghasilan setiap hari naik turun tapi rata rata ya stabil keuntungannya sehari ya antara Rp 100 ribu – 150 ribu . Bisa untuk makan sehari hari juga biaya laindi rumah. Alhamdulillah istri di rumah buka usaha kios kecil kecilan dan jual bensin “, aku Mas Agus.
Peluang usaha nasi kucingan menurut mas Agus masih prospektif untuk dikembangkan . Sehingga bagi yang belum punya usaha untuk bisa membuka usaha di tempat lain. Namun sebelumnya harus survey lapangan apakah di tempat itu sudah ada yang membuka usaha yang sama. Kalai sudah bisa cari tempat lain . Namun kalau belum ada bisa dicoba dahulu untuk beberapa lama . Setelah penghasilan stabil usaha bisa dilanjutkan ,namun bila tidak laku bisa pindah ke tempat lain. (Muin)