Jepara – Pegaram Jepara yang terkonsentrasi di kecamatan Kedung menyambut gembira turunnya bantuan terpal garam (geo isolator) dari pemerintah pusat. Meski dinilai terlambat namun demikian bantuan itu disambut suka cita. Harapan mereka membuat garam yang berkualitas akan terealisasi tahun depan.
Fatkhan (55) Ketua kelompok pegaram Tirta Barokah desa Kedungmalang pada kabarseputarmuria mengatakan, jumlah bantuan terpal garam itu bervariasi tergantung luas lahan masing-masing yang diajukan. Yang lahannya lebih luas mendapatkan lebih banyak dari pegaram yang lahannya sempit.
“ Banyaknya bantuan tergantung dari luas lahan , ada yang dapat 3 , 4 gulung. Namun ada juga yang mendapat 9 gulung. Pengajuan berdasarkan lahan yang di garap “, ujar Fatkhan.
Menurut Fatkhan terpal garam yang telah diuji cobakan di beberapa lahan pegaram hasilnya bagus. Garam yang dihasilkan akan lebih bersih dan putih dibandingkan sebelum menggunakan terpal garam. Selain itu pemanenannya juga lebih cepat dibandingkan dengan meja tanah.
“ Ya kelihatannya garam yang dihasilkan dari meja kristal geo Isolator ini harganyapun lebih mahal . Perkwintalnya terpaut Rp 10 ribu jadi meskipun harus memasang terpal hal itu tidak menjadi masalah “, tambah Fatkhan.
Hal sama juga dikatakan Madenur pegaram asal desa Surodadi , dengan menggunakan terpal ini garam kualitasnya lebih bagus. Dulu membuat garam putih bersih sudah karena tanah yang gembur. Namun setelah menggunakan geo isolator ini garam yang dihasilkan lebih putih dan bersih.
Madenur yang telah menggarap lahan garam lebih sepuluh tahun berharap setiap tahun ada bantuan geo isolator ini. Terutama bagi pegaram yang belum mendapatkan. Sehingga diharapkan semua pegaram menggunakan terpal garam ini. Jika semua pegaram menggunakan penghasilan pegaram akan naik.
“ Jika semua pegaram menggunakan terpal garam ini , mau tidak mau kualitas garam akan bagus . Harganyapun lebih mahal sehingga penghasilanpun akan naik pula “, tambah Madenur. (Muin)