Demak – Petambak Garam utamanya di Kabupaten Demak dari dulu hingga sekarang hidupnya jauh dari kemakmuran. Namun demikian mereka tetap menjalani profesi ini dengan penuh semangat untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tenaga kerja yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan. Akibatnya ekonomi mereka tiada peningkatan yang signifikan.
“ Ini saya teliti tidak hanya di Demak saja , hampir semua daerah di Indonesia nasib petambak garam sama terpinggirkan. Sudah badannya hitam legam di bakar panas matahari . Tetapi hasil itu itu saja karena mereka sudah terbiasa apa adanya “, kata Dr. Yety Rochwulaningsih,MSi Ketua Klaster Garam Jawa Tengah yang juga pengajar UNDIP.
Di hadapan puluhan petambak garam asal desa Kedungmutih Yety mengajak petani bangkit bersama untuk kemajuan dan kemakmuran bersama. Dengan membentuk kelompok ,forum atau asosiasi petambak garam bisa mengajukan usulan kepada pembuat kebijakan di tingkat pusat. Kelompok nanti memetakan apa kebutuhan petambak dalam rangka peningkatan ekonomi. Hasil dari pemetaan itu bisa disampiakan kepada pembuat kebijakan.
“ Saya pernah menangis di dalam rapat yang membuat kebijakan di pusat. Karena usulan saya yang ingin menolong petambak garam justru tidak dimasukkan karena ada masukan dari fihak lain yang justru tidak memihak pada petambak garam”, kata Yety konsen akan nasib petambak garam dimanapun berada.
Dalam acara sosialisasi petambak menuju ke era industriaslisasi yang berlangsung di Balai desa Kedungmutih. Doktor garam itu mengajak kepada seluruh petambak garam untuk memproduksi garam dengan kualitas nomor 1 (KW) . Dengan membuat garam KW 1 garam petambak akan menjadi garam industry yang harganya cukup baik.
Namun untuk membuat garam kualitas bagus ini petambak harus alih teknologi dengan menggunakan media isolator. Dulunya meja kristalisasi garam dari tanah dengan era ini dialihkan dengan pengunaan media isolator berupa geomembran, Plastik dan bahan Isolator lainya. Mau atau tidak mau nantinya petambak garam harus membuat garam industry agar hasilnya bisa meningkat.
“ Dalam hal ini saya berutang budi pada petambak garam, oleh karena itu kami akan terus memperjuangkan nasib petambak garam. Dalam berbagai kesempatan nantinya akan saya suarakan keinginan petambak garam.Terutama bantuan dari pemerintah baru PUGAR yang ada masih banyak lagi program yang harus diperjuangkan agar petambak garam sejahtera “, imbuhnya. (Muin)
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH