Jepara – Salah satu pedukuhan di Jepara yang saat ini warganya bisa bebas beraktifitas dengan kendaraan roda empat adalah warga Pedukuhan Ndoropayung desa Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara. Dua tahun yang lalu desa ini seperti terisolir karena mobil roda empat tidak bisa memasuki desa karena tak adanya jembatan permanen diatas sungai yang melingkari desa.

Namun dua tahun yang lalu Pemerintah kabupaten DEmak telah membangun jembatan permanen diatas sungai SWD 1 yang menjadi batas antara kabupaten Demak dan Jepara. Selama ratusan tahun warga desa ini harus melewati jembatan bambu yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja. Sehingga aktifitas warga desa ini tidak bisa bebas karena tak ada akses jembatan permanen.

“ Alhamdulillah setelah adanya jembatan Sasak yang dibangun Pemerintah Demak warga disini bisa beraktifitas terutama menggunakan kendaraan roda empat. Saat ini warga sudah banyak yang membeli kendaraan roda empat dan bisa diparkir di sepan rumah masing-masing”, kata Bakir salah satu perangkat desa yang tinggal di pedukuhan Ndoro Payung ini.

Bakir mengatakan , saat ini jumlah KK yang tinggal di pedukuhan Ndoropayung ini sejumlah 145 KK . Mereka telah tinggal di pedukuhan ini puluhan tahun seperti dirinya. Sebelum ada jembatan permanen jika ada kegiatan bepergian ke tempat jauh parkir mobil harus diseberang sungai. Untuk pengangkutan matreal bahan bangunan juga diangkut dengan tenaga manusia.

“ Dengan adanya jembatan ini membuat desa ini semakin ramai , karena aktifitas warga desa lain juga banyak yang lewat jembatan permanen baru. Tapi sayang jembatan mbungpis belum bisa dilewati kendaraan roda dua sehingga hanya sepeda motor yang bisa lewat jembatan mbungpis . Mudah mudahan tahun berikutnya jembatan mbungpis di bangun dan bisa dilalui kendaraan roda empat “, harap Bakir.

Ditambahkan , Pedukuhan Ndoropayung memang agak jauh dari pusat Pemerintahan desa Kaliombo yaitu sekitar dua kilometer. Namun demikian di pedukuhan ini sudah ada balai pertemuan warga , masjid dan Sekolah Dasar Negeri. Warga pedukuhan ini rata rata adalah petani , buruh tani beberapa diantaranya ada yang membuka usaha mebel. Selain itu ada juga yang beternak kerbau dan juga bebek atau itik.(Muin)

Jepara – Salah satu pedukuhan di Jepara yang saat ini warganya bisa bebas beraktifitas dengan kendaraan roda empat adalah warga Pedukuhan Ndoropayung desa Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara. Dua tahun yang lalu desa ini seperti terisolir karena mobil roda empat tidak bisa memasuki desa karena tak adanya jembatan permanen diatas sungai yang melingkari desa.

Namun dua tahun yang lalu Pemerintah kabupaten DEmak telah membangun jembatanpermanen diatas sungai SWD 1 yang menjadi batas antara kabupaten Demak dan Jepara. Selama ratusan tahun warga desa ini harus melewati jembatan bambu yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja. Sehingga aktifitas warga desa ini tidak bisa bebas karena tak ada akses jembatan permanen.

“ Alhamdulillah setelah adanya jembatan Sasak yang dibangun Pemerintah Demak warga disini bisa beraktifitas terutama menggunakan kendaraan roda empat. Saat ini warga sudah banyak yang membeli kendaraan roda empat dan bisa diparkir di sepan rumah masing-masing”, kata Bakir salah satu perangkat desa yang tinggal di pedukuhan Ndoro Payung ini.

Bakir mengatakan , saat ini jumlah KK yang tinggal di pedukuhan Ndoropayung ini sejumlah 145 KK . Mereka telah tinggal di pedukuhan ini puluhan tahun seperti dirinya. Sebelum ada jembatan permanen jika ada kegiatan bepergian ke tempat jauh parkir mobil harus diseberang sungai. Untuk pengangkutan matreal bahan bangunan juga diangkut dengan tenaga manusia.

“ Dengan adanya jembatan ini membuat desa ini semakin ramai , karena aktifitas warga desa lain juga banyak yang lewat jembatan permanen baru. Tapi sayang jembatan mbungpis belum bisa dilewati kendaraan roda dua sehingga hanya sepeda motor yang bisa lewat jembatan mbungpis . Mudah mudahan tahun berikutnya jembatan mbungpis di bangun dan bisa dilalui kendaraan roda empat “, harap Bakir.

Ditambahkan , Pedukuhan Ndoropayung memang agak jauh dari pusat Pemerintahan desa Kaliombo yaitu sekitar dua kilometer. Namun demikian di pedukuhan ini sudah ada balai pertemuan warga , masjid dan Sekolah Dasar Negeri. Warga pedukuhan ini rata rata adalah petani , buruh tani beberapa diantaranya ada yang membuka usaha mebel. Selain itu ada juga yang beternak kerbau dan juga bebek atau itik.(Muin)