Jepara  – Situasi pandemi covid-19 yang saat ini masih melanda dunia termasuk Indonesia, berdampak pada berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya dalam aspek pendidikan. Terhitung sejak bulan Maret tahun lalu lembaga pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi di berbagai daerah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sistem pembelajaran berbasis online ini belum sepenuhnya berjalan secara maksimal. Berbagai kendala masih dialami oleh pelajar dalam mengikuti sistem pembelajaran online ini. Kendala itu mulai dari tidak adanya handphone (HP) yang memadai, sulitnya akses internet hingga tidak maksimalnya pelajaran/ilmu yang diterima oleh siswa.

Sekolah dasar di desa Pule, kecamatan Mayong, kabupaten Jepara sampai saat ini juga masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh. Tentunya pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau biasa dikenal sekolah online ini menuai beragam pendapat salah satunya dari Ziva, salah satu siswa sekolah dasar di desa tersebut yang mengungkapkan “Sekolah online tidak enak karena tidak bisa datang ke sekolah, ketemu teman-teman, belajar bareng, main bareng. Belum lagi tidak bisa ketemu guru secara langsung untuk menanyakan soal-soal pelajaran yang tidak dipahami,”ungkap Ziva.

Oleh karena itu, untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran jarak jauh ini, salah satu Mahasiswa KKN MIT DR-11 UIN Walisongo Semarang yaitu Zulfahmi Syahid yang biasa dipanggil fahmi mengadakan pendampingan belajar. Pendampingan belajar ini dimulai pada tanggal 11 Januari 2021 hingga pertengahan Februari 2021. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan diikuti oleh siswa kelas 4 dan 5 SD.

Pendampingan belajar ini ditujukan untuk memudahkan para siswa dalam proses pembelajarannya serta menumbuhkan kembali semangat anak-anak untuk tetap belajar walaupun di rumah “ papar fahmi selaku Mahasiswa pelaksana kegiatan pendampingan belajar ini.

Dalam proses pendampingan belajar ini, mahasiswa memberikan bimbingan langsung kepada siswa dalam mengerjakan tugas sekolah yang diberikan serta memberikan pendalaman materi sehingga siswa lebih paham terhadap pelajarannya. Para siswa sangat antusias dan merasa terbantu dengan adanya pendampingan belajar ini.

“Saya sangat senang belajar bersama seperti ini karena menyenangkan dan juga sangat terbantu ketika mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah” ungkap Ani. Belum lagi kalau di rumah tidak ada yang menemani belajar sehingga ketika menghadapi soal yang sulit tidak ada orang yang bisa ditanyai” pungkasnya.

Kegiatan pendampingan belajar yang diadakan oleh Mahasiswa KKN MIT DR-11 UIN Walisongo Semarang ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat dalam mendidik anaknya, dapat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran serta mampu membuat anak-anak tetap semangat belajar walaupun ditengah pandemi covid-19 seperti saat ini. (  Zulfahmi Syahid )