Demak – Distribusi pupuk subsidi yang tahun lalu bisa dibeli dengan mudah namun dengan diberlakukannya Kartu Tani untuk penebusan pupuk subsidi jumlahnya belum seperti tahun yang lalu. Sehingga jika sistem tidak dibenahi maka petani kekurangan pupuk bersubsidi dan harus beli pupuk tanpa subsidi yang harganya mencapai dua kali lipat.
Hal itu dikatakan Khozin petani dari desa Tedunan kecamatan Wedung yang ditemui kabarseputarmuria di sawahnya ketika sedang memupuk . Dengan diberlakukannya Kartu Tani Khozin mengaku kekurangan pupuk karena Pupuk hanya bisa ditebus dengan kartu Tani. Padahal ia juga menggarap atau menyewa sawa milik orang lain .
“ Saya menggarap sawah di tiga tempat satu sawah saya sendiri dan dua sistem sewa . Contohnya ini sawah bondo masjid Tedunan dan saya belum mendapatkan kartunya sehingga pupuk ini berasal dari Kartu Tani lahan saya sendiri.Sehingga untuk pemupukan kedua saya masih bingung saya menebus pupuk pakai apa karena Kartu Tani saya hanya satu saya menggarap di tiga lahan “, kata Khozin.
Tahun lalu sebelum adanya pemberlakuan Kartu Tani ia bisa membeli pupuk di agen pupuk di desanya . Ketika butuh pupuk ia tinggal membeli jika di agen desa habis ia bisa membeli di agen lain desa jika stok masih ada. Namun dengan adanya kartu tani ia tidak bisa lagi membeli pupuk subsidi di desa lain . Inilah yang membuat sulit petani denganadanya Kartu tani.
“ Selain itu jumlah kuoata pupuk yang ada di Kartu saat ini jumlah tidak sesuai dengan kebutuhan pupuk yang sebenarnya . Bahkan ada beberapa Kartu yang belum ada kuoata atau isinya . Contohnya saya seharusnya butuh empat zak namun yang tersedia baru dua zak. Ini baru pemupukan pertama sudah cukup nanti jika pemupukan kedua belum ada tambahan ini yang membuat sulit. Jangan sampai tidak ada dan saya harus beli pupun non subsidi yang harganya lipat dua “,tambah Khozin. (Muin)