Jepara – Bagi Budi Rohman warga Desa Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara wirausaha adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan. Oleh karena itu meskipun sudah mempunyai pekerjaan tetap sebagai karyawan pabrik ia rela keluar, untuk menekuni usaha baru yaitu berjualan dawet keliling.
Sehingga jika pagi hari dulunya ia berangkat ke pabrik Namun demikian saat ini ia berjualan keliling. Sudah 6 bulan ini ini ia berjualan dawet di pasar desa Karangaji Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Dia mengatakan selama berjualan dawet keliling ini pikirannya lebih santai dibandingkan kerja pabrik .
Meskipun penghasilan tidak menentu namun jika dihitung justru lebih banyak dibandingkan menjadi karyawan pabrik. Kalau jadi karyawan pabrik penghasilannya memang tetap setiap bulannya kurang Rp 2.500.000 itupun dengan lembur. Kalau tidak lembur paling dapatnya Rp2.000.000.
“ Namun jika berjualan kayak begini jika dagangan habis keuntungan bersih bisa mencapai Rp100.000 per hari , jika jualan terus penghasilan saya bisa lebih Rp 3.000.000 setiap bulannya “, kata Budi Rohman pda kabarseputarmuria.
Awalnya ia tidak tertarik berjualan dawet seperti ayahnya ayahnya . Namun karena bekerja di pabrik monoton tidak ada peningkatan maka ia pun beralih usaha untuk berjualan dawet. Setiap hari ia melihat ayahnya membuat dawet , santan dan juga yang lainnya. Sehingga saat ini ia sudah bisa meramu cendol atau dawet yang cukup lezat rasanya .
Berjualan dawet keliling seperti dirinya modalnya tidak begitu besar. Jika sudah mempunyai sepeda motor modalnya hanya 2 jutaan. Rp1.800.000 untuk membuat gerobak di belakang sepeda motor dan yang dua Rp200.000 untuk operasional membeli bahan untuk membuat dawet. Agar pelanggan kembali untuk membeli dawetnya maka rasa jangan sampai berubah . Selain itu itu juga porsinya jangan sampai dikurangi.
Budi rochman mengaku setiap harinya ya bisa menjual dawet 200 hingga 250 porsi setiap porsinya harganya Rp2.000. Namun untuk bakul memberi harga khusus Rp10.000 dapat 6 bungkus . Selain para bakul yang membeli dagangannya ada juga yang membeli dengan sistem eceran satu atau dua porsi.
Memang berjualan dawet ada suka dan dukanya jika cuaca panas itu merupakan hal-hal yang menyenangkan karena sebelum jam 10 ya sudah kembali ke rumahnya. Namun ketika cuaca hujan maka ia harus keliling untuk menjajakan dapatnya agar habis.
Ketika ditanyanya memilih mana jadi karyawan pabrik atau membuka usaha sendiri . Budi Rohman mengatakan lebih senang untuk berwirausaha sendiri. Dengan berwirausaha sendiri ia tidak di perintah-perintah meskipun penghasilannya tidak tetap seperti ketika menjadi karyawan pabrik.
Nah bagi pembaca yang ingin merasakan dawet bikinan Mas Budi Rohman anda bisa datang ke pasar karangaji Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.(Fatkul Muin – Penulis Buku Yuk kita Berwirausaha )