Demak – Pemerintah Desa Buko kecamatan Wedung saat ini sedang giat-giatnya memberdayakan kelembagaan desa , Tokoh Masyarakat ,Pemuda dan Ibu Ibu PKK untuk ikut serta mensejahterakan warganya. Sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Desa saat ini Slamet Wahono desa pesisir ini selain membangun sarana prasarana juga membangun SDM. Dengan SDM yang mumpuni maka kemajuan serta peningkatan kesejahteraan warga akan mengalami percepatan.

Tahun  2020 ini anggaran peningkatan  kapasitas dimanfatkan secara maksimal.  Desa lain yang biasanya menggelar acara diluar desa sambil berwisata. Namun desa Buko menggelar Peningkatan Sumber daya Manusia di desanya sendiri memanfaatkan sarana prasarana yang ada. Dengan mengundang narasumber yang berkompeten dibidangnya yang berkaitan dengan STOK dan BUMDes .

“ Dengan mengundang narasumber yang berkompeten kami ingin tidak hanya Kepala Desa dan Perangkatnya saja yang bekerja untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa. Namun elemen masyarakat di desa juga ikut membantu kami selain BPD kami ikutsertakan ibu PKK, Tokoh Masyarakat dan juga tokoh pemuda “, kata Slamet Wahono pada kabarseputarmuria Minggu (29/11)

Salah satu narasumber yang di datangkan untuk memberikan pencerahan adalah Yani Setiadi Sekretaris Desa Ponggok kecamatan Polanharjo kabupaten Klaten . Desa Ponggok viral karena dari desa tertinggal kini menjadi desa mandiri yang kaya dari pengelolaan sumber air dijadikan obyek wisata. Dari pengelolaan sumber daya air bisa mendatangkan ribuan wisatawan setiap harinya sehingga PADesnya setiap tahun mencapai Milyaran rupiah.

“ Kalau di perkenankan desa Ponggok akan memberikan Dana Desa kepada desa Buko , karena Dana Desa cukup ribet pengelolaannya. Namun dana PADes kita bebas mengalokasikan dengan syarat di musyawarahkan dengan BPD”, kata Yani Setiadi .

Namun Yani Setiadi mengatakan Dana Desa pada awalnya sangat dibutuhkan desanya . Dengan memanfaatkan Dana Desa sejumlah Rp 300 jutaan pada awalnya untuk memulai membuka umbul Ponggok . Namun setelah berjalan kurang lebih 3 tahun berjalan Umbul Ponggok menghasilkan penghasilan tiga atau empat kali lipat dari modal awal.

“ Memang untuk mengubah desa Ponggok seperti saat ini tidak semudah membalikkan tangan. Perlu semangat ,komitmen dan keberanian untuk melangkah. Oleh karena itu selain kita konsep atau rencanakan yang terpenting adalah aksi atau tindak lanjut. Dengan se,mangat kebersamaan saya yakin desa Buko akan berubah menjadi lebih baik “, tambah Yani yang sudah keliling ke seluruh Indonesia membagikan kesuksesan desanya.

Di tempat yang sama H. Nuryanto Wakil Ketua BPD desa Buko mengatakan , untuk memajukan desa khusus peningkatan PADes lewat BUMdes perlu kerjasama dan komitmen bersama antara Pemerintash desa dan kelembagaan desa khususnya BPD. Ini berkaitan dengan Penggunaan Dana Desa yang banyak digunakan untuk pembangunan fisik sesuai usulan warga masyarakat. Sehingga Dana Desa habis terserap untuk kegiatan fisik saja.

“ Kami sebagaui lembaga berharap adanya pengalokasian dana tidak dihabiskan untuk fisik saja seperti yang disampaikan narasumber namun untuk memberdayakan BUMDes yang sudah ada. Dengan adanya pengalokasian dana tersebut bisa memberdayakan usaha BUMDes untuk peningkatan PADes “, tambah Nuryanto.

Soal SDM aparatur desa Yadi Setiadi mengatakan , agar desa betul betul berdaya maka peningkatan kapasitas SDM sangat diperlukan. Oleh karena itu setiap desa ia berharap ada anggaran peningkatan kapasatitas SDM untuk memberikan pencerahan bagaimana mengelola desa yang baik dan sejahtera. Tolok ukurnya warga sejahtera bila semua pelayanan terpenuhi mulai dari pelayanan administrasi , ketercukupan ekonomi , kesehatan dan pendidikan.

“ Untuk desa Ponggok saya tidak menyombongkan diri dengan PADes yang tinggi semua warga desa benar benar sejahtera. Bila tidak percaya silakan berkunjung dan belajar ke desa Ponggok kami menerima dengan tangan terbuka kedatangan pemdes pemdes se Indonesia “, kata lagi. (Redaksi)