Demak – Salah satu alternatif pekerjaan yang cepat dapat dhuwit adalah jualan makanan atau jajanan secara keliling. Itulah yang dijalani Didik (23) bujangan asal desa Kenduren kecamatan Wedung selama hampir dua tahun. Ia berjualan kue leker berbahan tepung kanji dan tepung terigu dengan isi roti, kacang,coklat, susu. keju dan selai.
Setiap hari ia keliling kampung mulai berangkat dari rumah antara jam 9 – 11 siang dan pulangny sekitar pukul 5-6 sore. Dengan kotak khusus disadel belakang motor ia berkeliling di seputaran desa Kedungmutih, misalnya di sekolah SD, MI,MTs dan MA. Jika dagangannya belum habis ia kelilingkan keluar masuk gang sampai sore atau habis.
” Saya berangkat dari rumah antara jam 9 sampai jam 11 langsung menuju ke desa Kedungmutih dan sekitarnya biasanya habis ashar sudah mau habis. Maghrib habis atau tidak habis saya pulang”, ujar mas Didik pada kabarseputarmuria.
Sebelum jualan kue leker keliling selepas sekolah menengah pertama ia merantau ke Sulawesi Tenggara. Disana ia ikut orang menjajakan es cream atau es putar. Selama beberapa tahun tak ada perkembangannya iapun kembali ke kampung halaman di Demak. Ketika itu salah satu kakaknya berjualan kue leker dan cukup lumayan hasilnya. Iapun kemudian belajar membuat kue leker ini.
Membuat kue leker tidaklah sulit ia latihan sehari sudah bisa. Bahan utamanya adalah Tepung kanji, tepung terigu, gula dan margarin diaduk menjadi adonan. Bahan isiannya terdiri dari roti, bubuk kacang, meises coklat, pisang, susu coklat dan selai. Adapun peralatan yang dibutuhkan adalah wajan dan kompor gas.
” Alat untuk membuat kue leker ini harus dibuat sendiri karena penggorengganya diputar menggunrkan alat bor manual. Kompornya juga dimodifikasi agar bisa memanasi wajan mini ini”, kata mas Didik
Cara membuatnya mudah awalnya adonan dimasukkan penggorengan yang berputar. Setelah itu baru diisikan roti, susu, pisang, selai lalu digulung. Membuat satu kue leker hanya dibutuhkan waktu dua menit. Agar rasanya renyah dimakan maka membuatnya ketika ada yang membeli.
Didik mengatakan modal operasional yang dibutuhkan sekali ider sekitar 100 ribu. Semua bahan dibeli dari toko tetangga sebelah di desa Kenduren. Harga jual satu kue leker Rp 1.000 jika tak pakai keju ukuran biasa. Jika pakai keju dan isian komplit satu bijinya Rp 2.000,-.
” Kalau bahan habis semuanya biasa bisa dapat Rp 200.000 kadang lebih. Tapi sepi-sepinya ya paling dikit ya Rp 150.000 kotor”, aku Bang Didik.//Muin//