Demak – Hujan yang begitu lebat selama tiga hari berturut turut membuat sebagian lahan garam di Demak porak poranda. Tumpukan gram yang biasanya menumpuk di pematng sawah tidak tampak lagi. Sebagian ada yang selamat masuk di gudang namun banyak pula yang hancur karena derasnya air hujan. Lahan garam yang biasa ramai dengan petambak garam yang memanen garam kini sepi tak berpenghuni.
Beberapa diantaranya ada lahan yang sudah terendam air, geomembrannya sudah porak poranda dan tak beraturan lagi. Melihat kondisi lahan tersebut kelihatannya sudah ditinggalkan pemiliknya untuk tidak berproduksi lagi. Melihat cuaca yang setiap hari terlihat masih mendung . Sehingga beberapa petambak mengatakan musim garam tahun ini telh usai.
“ Ya membuat garam cuacanya harus panas betul ,kalau ada hujan sehari saja kita harus kuras keluarkan air tawarnya. Kalau uda kering betul baru kita isi lagi dengan air tua . Jika hujan terus tak ada simpanan air tua waktu panennya lama lagi “, kata Fadlin petmbak garam yang menggarap lahan di desa Kedungkarang.
Musyafik petambak garam dari desa Kedungmutih yang menggarap lahan garam di Jepara mengatakan ,membuat garam tahun ini sangat sulit. Selain sering hujan juga lahan tambak yang disewanya banyak yang bocor. Akibatnya tahun ini ia masih merugi jika musim garam selesai pda minggu ini.
“ Biaya sewa lahan sebesar Rp 10 juta saja belum masuk apalagi tenaga dan alat. Sampai hari ini saya baru dapat 500 keranjang dengan harga perkeranjangnya Rp 17 ribuan karen jauh dari jalan . Kalau memang musim garam usai kita isi udang atau Bandeng mudah mudahan hasilnya bagus “, kata Musyafiq.
Meskipun rugi tahun ini namun bagi petambak garam yang masih punya simpanan garam di dalam gudang hujan ini membuat kegembiraan tersendiri. Biasanya jika musim hujan tiba harga garam akaan naik dengan sendirinya. Apalagi produksi garam tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Sehingga kenaikan harga garam akan tinggi dibandingkan tahun lalu.
“ Ya kalau musim garam tahun ini selesai di bulan September harga garam dipastikan naik . Saat ini harga garam di gudang paling tidak sudah Rp 40 ribuan . Jadi kalau petambak tak berproduksi lagi harga garam dipastikan naik . Mudah mudahan tahun ini harga garam bisa tinggi seperti dua tahun yang lalu paling murah Rp 100 ribu perkwintalnya”, kata Hamzawi Anwar pengepul garam dari Demak.