Demak – Petambak garam yang tinggal di kabupaten Demak saat ini mulai merasakan panen garam. Kristal putih yang ditunggu beberapa bulan kini sudah mulai di panen. Meskipun masih ada mendung namun hampir semua petambak sudah mulai merasakan hasilnya. Apalagi saat ini harga garam diluar perhitungan biasa.
Biasanya harga garam mencapai Rp 100 ribu perkwintal sudah super tinggi. Namun saat ini di lahan harga garam mencapai Rp 350 ribu – 400 ribu stiap kwintalnya. Lonjakan harga yang mencapai 400 persen itu dipicu oleh stok garam yang kosong, baik local maupun import. Selain itu tahun kemarin petambak tak berproduksi karena cuaca.
“ Saat ini cuaca masih kurang bersahabat , masih ada mendung tebal dan kadang kala masih ada hujan. Ini yang membuat garam sulit panen. Namun alhamdulillahsaya sudah merasakan panen garam meski baru 6 zak “, aku Muhalim petambak garam desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria.
Hal sama dikatakan Kamirun petambak garam asal desa Kedungkarang kecamatan Wedung , dia juga baru beberapa kali panen . Namun karena harga yang tinggi membuat hasil panen berupa uang cukup lumayan. Biasanya kalau musim bagus satu kali panen bisa mendapatkan 40 zak garam namun kali ini paling banter 10 -15 zak. Meskipun demikian hasil yang diterima lebih banyak biasanya sekali ambil Rp 600 ribu namun kali ini paling sedikit Rp 175 ribu.
“ Alhamdulillah mudah-mudahan harga tinggi bertahan lama , sehingga kami bisa merasakan harga garam yang bagus. Kami agak khawatir jika garam impor masuk harga garam terjun bebas seperti yang sudah-sudah . Pernah perkwintal garam dihargai hanya Rp 17.500 “, tambah Kamirun.
Kenaikan garam yang cukup tinggi membuat sejumlah pengepul kelimpungan. Pasalnya order garam biasanya menggunakan sto dalam jumlah besar. Harga ditentukan pada awal kontrak atau kesepakatan. Sehingga jika ada kenaikan harga ditingkat petani membuat pangepul mengalami kerugian. Dengan sulitnya garam dim tingkat petani membuat pengepul kesulitan memenuhi stok dan kajatuhan harga.
“ Contohnya kemarin sudah deal Rp 175 ribu perzak isi 45 Kg , namun ketika muu diambil petani minta harga naik. Inilah yang membuat saya pusing . Kadang ada juga petambak yang nakal dipinjami uang giliran garam mau diambil sudah keduluan pedagang lain “, tambah Hamzawi yang setiap harinye mengirim garam ke pabrik area Jawa Tengah.
Dengan mulainya panen raya di garam di kabupaten Demak ini membuat air laut tak berasa asin. Hasil menambak garam mulai dirasakan oleh petambak. Selain bisa membayar hutang tahun sebelumnya air dari penualan garam ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan misalnya belanja harian , bayar sekolah , rehap rumah , punya gawe dan banyak lagi yang lainnya. (Muin)\
Butuh garam krosok Demak Hubungi Hamzawi Anwar : 085 727 809 314