Blitar – Desa Merdeka : Lebih dari 1.000 warga Desa Purwokerto Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar berunjuk rasa. Massa yang menamakan diri Pelopor Keadilan menuntut mundur salah seorang aparat desa.

Kaur pemerintahan bernama Mahmudi dituntut mundur karena diduga menggelapkan raskin dan dana pengurusan surat-surat tanah sejak 5 tahun lalu. Warga sempat melakukan aksi dorong ke polisi yang berjaga di sekitar balai desa untuk memaksa masuk.

Namun polisi dengan sigap menghalangi niat warga dan memberikade balai desa. Sementara negosiasi dengan perwakilan muspika dan kepolisian berjalan alot. Warga bersikeras menuntut agar Mashudi diberhentikan hari ini juga.

“Intinya kami menuntut agar Mashudi diberhentikan hari ini juga. Kami sudah mengantongi 1.000 tanda tangan warga agar Mahmudi lengser. Tidak ada opsi lain. Jika tidak, kami akan menduduki kantor desa,” kata salah satu korlap aksi, Situr.

Warga telah mengumpulkan 1.000 tanda tangan sebagai bentuk tuntutan agar Mahmudi lengser. Selama ini warga menuding Mahmudi menyelewengkan bantuan Raskin. Modusnya, dengan menaikkan harga Raskin dari Rp 24.000/karung menjadi Rp 55.000/karung.

Selain itu, Mahmudi juga dituding menjual beras sehingga warga yang telah membeli kupon tidak mendapatkan jatah Raskin.

“Saya dua kali ke kantor desa untuk mengambil Raskin. Tapi apa nyatanya, oleh perangkat desa dibilang sudah habis,” tambah Situr.

Sementara menurut koordinator aksi Sunarto, aksi itu dilakukan karena warga sudah resah dengan tingkah Mahmudi. “Hanya perlu waktu satu minggu bagi kami untuk mengumpulan tanda tangan. Hal ini sebagai bukti jika Mahmudi benar-benar tidak dikehendaki oleh warga,” tandas Sunarto. (detik)