Demak – Petani penggarap sawah di kecamatan Wedung hari hari ini mulai panen .Sawah yang dahulunya sepi kini ramai dengan kesibukan orang memanen padi.Suara mesin panen dan teriakan para kuli angkut bersahut sahutan.Warga desapun beberapa diantaranya mulai mengeringkan padi di pinggir jalan raya,tanggul sungai dan halaman rumah.Seperti yang terlihat di desa Tedunan beberapa warganya terlihat sibuk mengeringkan gabah hasil panen.
Salah satunya adalah Pak Musabihun warga RT 02 RW 02 tampak mengeringkan padi hasil panen empat hari yang lalu.Meski awalnya sudah didatangi penebas namun ia tidak melepaskan padi yang dipanen akan diolah sendiri menjadi beras dan sebagian disimpan.
” Memang ada yang ingin menebas langsung dari sawah,tapi saya tak berikan gabah saya bawa pulang nanti dijadikan beras atau dijual nanti kalau butuh uang “, kata pak Musabihun yang menggarap sawah peninggalan orang tuanya.
Tahun ini ini mendapat giliran menggarap sawah bersama peninggalan orang tuanya. Iapun memulia menggarap sawah mulai pembibitan ,penanaman ,perawatan hingga panen.Sebelum tahun ini ia pernah menggarap sawah beberapa tahun yang lalu.
” Jika dihitung biaya menggarap sawah seluas dua kotak mulai pembibitan sampai dengan panen menghabiskan biaya sekitar 3 jutaan .Dan saya dapat gabah basah sekitar 30 sak dengan berat rata rata 45 kilogram , untuk hari ini harga gabah kisaran 460 perkwintal “, tambah Musabihin.
Sehingga dari segi keuntungan ya masih ada namun tidak banyak. Hasil gabah tahun ini ya masih lumayan karena tak terserang penyakit ,cuma harga yang standar sehingga keuntungan tidak begitu banyak.Menurutnya usaha tanam padi di desa masih layak untuk dijalankan.Sehingga jumlah petani di desanya masih banyak , selain milik sendiri banyak pula petani penyewa. Jika hasil panen pertama bagus , untuk penggarapan berikutnya biasanya bagus
” Meski hasilnya tidak banyak kerja sebagai petani padi masih layak dikembangkan disini. Selain itu bekerja sebagai petani adalah menjaga warisan para leluhur dulu. Jika di rumah ada simpanan gabah rasa hati ini tentram “,Kata Musabihin yang kerianya serabutan tergantung job .(Muin).