Rembang – Lasem adalah salah satu kota kecil yang menyimpan sejarah terutama penyebaran agama Islam . Di kota ini berdiri puluhan pondok pesantren yang mendidik para santri sebagai penerus dan pelestari agama Islam. Tidak hanya warga sekitar yang nyantri di kota ini namun ribuan yang datang dari berbagai penjuru Indonesia.
Salah satu tokoh Ulama yang dikenal sebagai gurunya ribuan kyai adalah Mbah Maksoem Lasem yang makamnya terletak di sebelah Utara Masjid Agung Lasem. Di tempat ini bersemayam jazad beliau yang dikenal sebagai ulama yang gemar tirakat dan juga berpetualang demi mencari ilmu agama dari guru satu ke guru yang lainnya
Nama asli beliau adalah Muhammadun. Beliau adalah putra ketiga dari tiga bersaudara pasangan Kyai Ahmad dan Nyai Qosimah. Lahir di desa Soditan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah pada tahun 1870 M/ 1290H. Tidak di ketahui tanggal berapa lahirnya. Setelah itu namanya diganti menjadi Ahmad Ma’shum setelah melakukan ibadah haji dan terkenal dengan nama Mbah Ma’shum.
Ayah dari Mbah Ma’shum yaitu Kyai Ahmad adalah seorang pedagang yang cukup berhasil. Juga merupakan seseorang yang memiliki visi keagamaan yang cukup tinggi. Beliau juga masih keturuanan dari Sultan Minangkabau. Selain Mbah Ma’shum Kyai Ahmad juga mempunyai dua putri yaitu Nyai Zainab dan Nyai Fatimah yang sama-sama lahir dan meninggal di Lasem Rembang.
Sejak kecil hingga menginjak dewasa, Mbah Ma’shum menimba banyak pengetahuan dari berbagai kyai baik di Lasem maupun di luar Lasem. Beberapa kyai yang didatangi oleh Mbah Ma’shum untuk menimba ilmu antara lain Kyai Ahmad bin Abdul Karim (ayah), Kyai Nawani dari Sinanggul Mlonggo Jepara, Kyai Abdullah dari Kajen, Kyai Abdussalam dari Kajen, Kyai Siroj dari Kajen, Kyai Umar bin Harun dari Sarang Rembang,
Kyai Ma’shum dari Damaran Kudus, Kyai Syarofuddin dari Kudus, Kyai Ridwan dari Semarang, Kyai Idris dari Jamsaren Solo, Kyai Dimyati at Turmusi dari Termas, Kyai Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng, Kyai Kholil Abdul Latif dari Bangkalan, Kyai Mahfudz at Turmusi dari Makkah dan masih banyak lagi kyai yang di datangi oleh Mbah Ma’shum.
Itulah sekelumit kisah perjuangan beliau dalam rangka menimba ilmu agama yang kemudian di ajarkan kepada ribuan santri yang kini tersebar di seluruh tanah air dan juga luar negeri. Bukti dari kecintaan para santrinya itu kini makamnya yang terletak di area Masjid Lasem tak pernah sepi dari peziarah. Diarea pemakaman ini juga ada beberapa makam kerabat beliau.
Makam KH. Ma’shum Lasem banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Lasem saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman Masjid Agung Lasem, Rembang. Adapun acara Haul adalah bulan Ramadhan untuk tanggalnya ada pemberitahuan dari keluarga lebih lanjut
Ada keyakinan dari peziarah dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ma’shum Lasem maka akan dibuka hati dan pikiran dalam mencari ilmu baik ilmu agama, ilmu bathiniah, maupun ilmu duniawi, Dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, Dibukakan pintu rezekinya, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh dan sholehah.
( Dari berbagau sumber : Pak Muin )