Demak – Petambak garam desa Kedungmutih kecamatan Wedung anggota Koperasi ROMA ( Roda Bersama Abadi ) dan tergabung dalam Kelompok Produsen Garam Industri kini sudah memproduksi garam meja konsumsi beriodium. Garam halus dalam kemasan bermerk Arafah dan Roma ini dalam tahap pengurusan SNI dan bahan bakunya murni garam lokal tanpa campuran garam import. Sehingga dari segi rasanya garam kemasan beriodium ini tidak mau kalah dengan garam keluaran pabrik besar . Selain garam meja konsumsi beriodium anggota koperasi ROMA juga memproduksi air bittern untuk kesehatan tubuh kitam

Rohibus Surur salah satu anggota Koperasi Garam ROMA mengatakan, selain membuat garam krosok kualitas industri dengan Na Cl diatas 95 persen .Anggota kelompok membuat garam meja konsumsi beriodium dan juga air kesehatan Bittern. Sehingga dulu petambak garam hanya memproduksi garam krosok saja dan di jual kepada tengkulak setempat.Namun setelah adanya Koperasi penjualan garam lewat satu pintu yaitu pengurus koperasi bagian pemasaran.

Garam Meja Beriodium dan Air Bittern produksi Anggota Koperasi ROMA

” Sebelum adanya Koperasi setiap petambak garam menjual produksi garamnya dalam bentuk krosok dengan harga berbeda beda dan juga tengkulaknya.Namun setelah adanya Koperasi semua garam di tampung di gudang koperasi dan pengurus langsung menjual ke pabrik tanpa lewat tengkulak”,kata Surur Jum’at (24/1)

Hal sama dikatakan Kholil dengan adanya Koperasi Garam ini seluruh anggota harus menaati kesepakatan bersama tentang penjualan garam. Dulu petambak garam bebas menjual garam dengan harga berbeda lewat tengkulak. Kadang dihargai tinggi namun kadang dihargai rendah.Bahkan kadang kadang keuangannya juga tidak lancar.Bahkan ada beberapa petambak yang uang pembayarannya mundur 1-2 tahun dengan alasan tengkulak merugi.

” Nah dengan adanya Koperasi ini nantinya tidak akan lagi ada petambak garam yang bermasalah dengan tengkulak.Selain itu kualitas garam juga terjaga karena semua anggota harus membuat garam kualitas industri yang sudah berhasil dibuat petambak garam Kedung mutih.”, tambah Kholil yang saal ini menggarap lahan garam dengan luas 1,5 Hektar.

Musa Abdillah Ketua Koperasi Garam ROMA yang dihubungi mengatakan,anggota Koperasinya pada tahun 2019 kemarin mempunyai stok garam krosok kualitas industri sekitar 1.000 ton yang diproduksi sekitar 15 orang .Tahun 2020 memproduksi garam meja berlodium untuk konsumsi dan air Bittern yang nantinya juga dipasarkan. Untuk garam krosoknya sudah ada deal deal antara koperasi dengan pembeli tinggal penentuan harga. Harapannya tahun 2020 ini produksi garam kualitas industri akan terus meningkat seiring kesadaran petambak garam membuat garam dengan kualitas yang tinggi.

” Dalam pembuatan garam kualitas industri anggota kami mendapatkan pembinaan dari Kementrian Perindustrian Pusat dengan membuat Rumah Garam Industri percontohan dan Show Room garam di tambak garam saya. Semua petambak garam di manapun berada bisa belajar dan studi Banding di lahan garam saya “, kata Musa .(Muin)