Jepara – Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (WAPALHI) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara mengadakan kegiatan penghujauan di lereng Muria X. Kegiatan Penghijauan Lereng Muria X yang dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Maret 2019 di lereng Gunung Muria bagian barat tepatnya di Dukuh Suwengen Desa Somosari Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut diiringi dengan beberapa kegiatan: Sosialisasi Penghijauan dan sosialisasi Pemilu 2019 (15/03), Lomba Melukis Tong Sampah (16/03), Hiburan Musik (23/03) dan Penanaman Bersama (24/03). Kegiatan Penghijauan Lereng Muria X ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh DLHK Provinsi Jawa Tengah , PLT DLH Kabupaten Jepara, Kapolres Jepara bersama 15 personilnya, 15 TNI dari Kodim 0719 Jepara.

Hadir pula Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Unisnu Jepara, Camat Batealit, Petinggi Desa Somosari, Perhutani Wilayah Jepara serta diikuti oleh penggiat alam se- Jawa tengah baik Mahasiswa Pencinta Alam se-Jawa Tengah, OPALA se-Jepara, Sispala se-Jepara, masyarakat Umum,  dan juga para alumni WAPALHI, yang semua pesertanya berjumlah sekitar 300 orang.

Yang ditaanam adalah bibit  Mahoni, Randu, Ketapang, Cemara, Flamboyan, Ekaliptus, Glodokan Pecu, Maduka, Juwet, Kenari, Salam, Asem, Kawista,  Durian, Mangga dan Damar   yang Berasal dari BSPTH Provinsi Jawa Tengah, Djarum Foundation, BPDAS Pamali Jratun, DLH Jepara dengan total 2350 bibit tanaman.

“ Kegiatan ini juga didukung oleh Pemprov Jateng, Pemda Jepara, Unisnu Jepara dan semua pihak yang mendukung acara ini.” tutur Edy Setyawan Saputro  Ketua WAPALHI UNISNU Jepara.

Ganjar Pranowo, S.H, M.IP Gubernur Jawa tengah menghimbau untuk menanam sebanyak mungkin dan memelihara tanaman sebaik baiknya dalam sambutan gubernur yang di bacakan oleh Ir. Raharjo, M.P. Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sumber Daya Alam, DLHK Provinsi Jateng dalam pembukaan Penghijauan Lereng Muria X.

Mulo enggal-enggal nandur soyo akeh soyo akeh maka perilaharalah dengan sebaik-baiknya; kasih lanjaran, pupuk dan dirawat” ujar Gubernur Jateng.

Di temapat yang sama Mayadina Rohmi Musfiroh, S.H.I., M.A. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Jepara mengatakan bahwa menanam merupakan bukti keimanan kepada tuhan dan manifestasi bagi umat manusia.Dalam surat al Mu’minun ayat 19 menjelaskan bahwa  Allah menurunkan air sesuai kebutuhan manusia lalu menyimpan dalam bumi dan juga mempunyai kekuasaan menarik kembali.

“ Sehingga kita diwajibkan untuk merawat alam karena manusia adalah khalifah fil ard.” Tambah Dekan FSH Unisnu.

Hudi,SHI MSI salah satu Pembina  WAPALHI FSH UNISNU mengaytakan , Penghijauan sudah menjadi program rutin WAPALHI FSH UNISNU Jepara yang dilaksanakan sejak Tahun 2006. Sehingga kali ini adalah penghijauan yang ke duabelas, terdiri dari dua kali penghijauan di pesisir dan sepuluh kali di lereng muria. Lokasi Penghijauan Lereng Muria X kali ini merupakan wilayah hutan (Perhutani petak 64) yang dikelola masyarakat,  jalur wisata Air Terjun Banyu Anjlok dan Tanah Masyarakat.

“ Mengapa Lereng Muria  ? Gunung Muria merupakan tempat resapan air untuk wilayah Jepara, Kudus, dan Pati, akan tetapi karena pemanfaatan  lahan yang kurang tepat dan tidak sesuai kaidah konservasi yang dapat berdampat pada ketahanan air khususnya di Kabupaten Jepara. Sehingga dengan kegiatan Penghijauakan Lereng Muria X ini dapat melestarikan lingkungan hutan dan meningkatkan potensi wisata alam yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membangun daerah” tutur Hudi yang juga  Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum