Demak – Sejumlah petani tambak garam Demak yang menamakan dirinya Sarikat Petambak Garam Demak Minggu (20/5) menggelar unjuk rasa di Terminal garam desa desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. Mereka menolak dengan keras impor garam yang dilakukan oleh pemerintah.

“ Mengapa harus impor sebentar lagi kita panen bagaimana nasib kami petambak garam , Harga garam pasti ambruk karena ada garam impor, Kami petambak garam Demak menolak keras impor garam “, kata Sholkan Js petambak garam pada kabarseputarmuria.

Sholkhan yang didampingi beberapa petambak menambahkan , dengan adanya impor garam stok garam akan berlimpah. Dengan stok yang berlimpah bisa dipastikan harga akan turun drastic.Dan inilah yang membuat petambak akan sengsara,

“ Tahun kemarin baru saja ada kenaikan harga garam  yang membuat petambak gembira , namun kegembiraan akan sirna karena harga akan kembali seperti dulu . Petambak baru saja senang kini kembali susah lagi “, tambahnya

Meski sidah terlanjur impor garam Sholkhan minta kepada pemerintah untuk memikirkan nasib petambak garam. Harga garam ditingkat petani harus ada standarisasi .Dengan adanya aturan itu nasib petambak tidak akan terombang ambing seperti dulu.

“ Tahun kemarin harga garam mencapai Rp 200 ribu , paling tidak tahun ini pemerintah menetapkan harga terendah garam ditingkat petambak Rp 150  rupiah. Dengan harga itu kita pastikan petambak akan sejahtera “, harap Sholkhan. (Muin)