Jepara- Jika anda pernah berkunjung ke desa Tedunan kecamatan Kedung . Tentunya anda tidak akan asing dengan warung makan ini. Tepatnya di depan SD Tedunan I berdiri warung makan sederhana dengan menu utama “ Lonthong Pecel “. Warung makan ini sudah berdiri ada sepuluh tahun yang lalu.
Dari sejak berdiri hingga sekarang menu andalannya adalah lonthong Pecel. Lonthong adalah sejenis ketupat berbahan baku beras namun cara masaknya dengan di bungkus daun pisang atau plastic. Sedangkan pecel adalah sejenis sayuran yang terbuat dari kangkung, bayan, kol dan kacang panjang .
Sedangkan penyedapnya adalah bumbu yang terbuat ramuan kacang tanah, gula, garam ,cabai ditambah bumbu lainnya. Rasanya yang manis , asin dan pedas itulah menjadi nikmat jika disiramkan ke sayuran. Apalagi jika ditemani lonthong yang kenyal rasanya makin mak nyus.
“ Alhamdulillah satu hari kita buat lonthong rata-rata 50 – 60 porsi , satu porsi kita jual Rp 6.000,- bisa dimakan disini atau dibawa pulang seperti ini “, kata Ny. Muryadi pemilik warung Pecel desa Tedunan pada kabarseputarmuria.
Ny. Muryadi mengatakan warung yang dibuka di pinggir jalan raya Kedungmalang – Pecangaan ini buka setiap hari. Jam buka sore hari sekitar pukul 4 sedangkan warung ditutup jika dagangan habis atau paling lama sampai jam 9 malam. Selain menu utama Lonthong pecel masih ada hidangan lain seperti bakwan, tahu isi, dan juga sate telur puyuh.
“ Khusus untuk lonthong pecel ini merupakan menu andalan di warung kami ini. Selain warga desa Tedunan pembeli juga datang dari desa-desa tetangga seperti kendalasem, Karangaji, Kaliombo bahkan ada juga pelanggan kami dari Kalinyamatan “, papar Ny. Muryadi.
Dulu sebelum membuka warung makan , usaha harian keluarga adalah konfeksi. Namun karena sepi order maka usaha konfeksi itupun gulung tikar. Untuk tetap menghidupi keluarga akhirnya terbuka pemikiran untuk membuat warung makan. Maka dibukalah warung makan lonthong pecel menu yang belum ada di desanya.
“ Alhamdulillah dari buka warung ini mulai ada pemasukan untuk keluarga kembali. Meski tidak lebih keuntungan setiap harinya bisa untuk membiayai kehidupan keluarga. Pernah setiap hari bisa habis hingga 100 porsi karena jalan raya ini cukup ramai “, katanya.
Namun semenjak jalan raya Pecangaan – Kedungmalang rusak parah maka penjualan lonthong pecel ini semakin lama semakin turun. Dulu setiap sore hari jalan depan warung ramai dengan pengendara yang datang dari berbagai penjuru. Jalan depan warung merupakan jalan alternative menuju kota Jepara melewati pantai Selatan Jepara.Harapannya jalan itu segera diperbaiki agar warungnya ramai kembali. (Muin)