Demak – Saat ini sampah merupakan musuh tak kentara di setiap desa. Pemandangan jadi tidak indah dan nyaman karena sampah yang bertebaran di jalan , halaman rumah dan juga tempat umum lainnya. Meski demikian sampah bagi Sumaryo warga RT 02 RW 01 desa Kedungmutih merupakan rejeki yang sekaligus menopang hidupnya.
Dari mengurus sampah inilah ia mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan untuk menyambung hidupnya. Setiap hari ia mengangkut sampah dari rumah sekolahan dan rumah warga untuk dibuang di tempat pembuangan sampah. Dulunya ia merupakan tukang kebersihan sekolah saja. Namun beberapa warga akhirnya menggunakan tenaganya untuk membuang sampah.
Dengan gerobag sampah setiap harinya ia menyusuri gang dan lorong untuk menjemput sampah di rumah warga. Ada berbagai sampah yang ia angkut baik sampah basah dan kering . Mulai sampah dari dapur yang basah juga sampah lain berbahan daun , kertas , kaca dan plastic. Meski kotor yang ia dapatkan namun itu tidak ia hiraukan setiap harinya.
“ Dulunya saya sih hanya ngurusi sampah di madrasah saja , namun ketika lewat di rumah warga ada satu dua warga yang titip buang sampah ke pinggir sungai. Akhirnya ya saya jalani saja karena ini juga membantu kebersihan desa “, kata Sumaryo .
Kalau sampah di madrasah atau sekolah rata rata sampah kering yaitu kemasan makanan berupa plastic dan kertas. Namun jika sampah dari rumah warga bentuknya beraneka macam. Oleh karena itu sebelum dibuang ia pilah dulu sampah yang bisa dijual. Misalnya botol minuman, kertas kardos dan bahan lain yang bisa diuangkan. Nah setelah tidak ada yang dijual baru dibuang ke TPS.
“ Alhamdulillah dari penjualan sampah ini saya bisa dapet uang tambahan selain upah dari madrasah dan rumah warga. Dari penjualan sampah ini kadang dapat Rp 50 ribu kadang lebih ‘, aku Sumaryo.
Sedangkan untuk upahnya dari sekolah Sumaryo tidak menyebutkan nominal . Sedangkan upah yang diterima dari warga bervariasi mulai Rp 20 ribu tergantung pengambilan sampah. Dengan adanya bang Maryo ini warga yang membuang sampah dari rumahnya tidak kesulitan lagi. Selain mendapatkan hasil dari membuang sampah ini secara tidak langsung juga membantu warga untuk menjaga kebersihan desa.
Iliya (40) salah satu warga desa Kedungmutih mengaku senang adanya tenaga pembuang sampah ini. Dulu ia cukup kesulitan membuang sampah karena tempat yang jauh dari TPS. Sehingga kadang sampah menumpuk beberapa hari dan menimbukan bau yang tidak sedap . Tetapi setelah adanya pak Sumaryo ini pembuangan sampah di rumahnya berjalan lancar. (Muin)