Pak Nur Jenggot Ketua Kelompok Petambak Garam “Lumintu ” Desa Kalianyar Jepara

Jepara – Dengan ditemukannya teknologi geomembran untuk pembuatan garam kini biaya membuat garam tidak murah lagi. Dulu petambak garam membuat garam di meja kristalisasi yang terbuat dari tanah tanapa mengeluarkan biaya. Namun saat ini untuk satu meja kristalisasi membutuhkan biaya sekitar 5-10 juta. Rata rata petambak membuat meja kristalisasi 3-5 dari luas lahannya.

Penggunaan geomembran ini memang bisa meningkatkan hasil produksi garam dan juga kualitas garam. Dengan menggunakan plastic tebal berwarna hitam ini garam menjadi lebih putih bersih dan hasilnya lipat jika menggunakan meja kristalisasi dari tanah. Teknologi gemembran ini sudah dirasakan manfaatnya oleh petambak garam.

“ Ya dengan menggunakan gemembran ini membuat garam lebih mudah dan hasilnya banyak . Jika musim kemarau basah banyak hujan dengan geomembran ini petambak garam masih bisa produksi garam.Kalau dulu kalaukemarau banyakhujan ya tidak bisa prosukdi garam “, kata Paka Nur Jenggot petambak garam yang menggarap lahan di desa Kalianyar kecamatan Kedung.

Pak Nur yang sudah menggarap lahan di desa Kedungmalang sejak tahun 2016 mengatakan , dengan penggunaan gemembran biaya garam lahan bertambah besar. Seperti dirinya selain biaya sewa tahunan yang cukup tinggi sekarang.Masih harus mengeluarkan biaya untuk membeli geomembran . Untung dirinya masih menggunakan gemembran lama bantuan pemerintah saat Menteri kelautan Bu Susi Puji Astuti.

“ Satu rol saat ini harganya berkisar Rp 2,5- 3 juta rupiah. Untukpenggarap baru misalnya luas lahan 1 hektar paling tidak butuh 5 rol -7 rol sehingga modaol untuk beli gemembran saka sekitar 20 jutaan “, tambah Pak Nur yang ketua kelompok petambak garam Lumintu desa Kalianyar kecamatan Kedung kabupataen Jepara

Oleh karena itu Pak Nur berharap ada bantuan lagi untuk semua petambak garam di Jepara . Sejak tahun 2016 sampai sekarang belum ada lagi program bantuan geomembran yang menyentuh semua petambak garam. Tahun 2022 ini ada beberapa kelompok yang dapat bantuan dari provinsi jumlahnya tidak banyak. Terpaksa yang tidak dapat bantuan beli sendiri ke penyedia geomembran.

“ Ya kita berharap Pemerintah mengucurkan lagi bantuan geomembran untuk semua petambak garam di Jepara seperti yang dilakukan Bu Susi dulu . Dengan bantuan geomembran ini bisa meringankan beban petambak garam dari segi biaya operasional “, harap Pak Nur sambilmenambak geomembran yang bocor.

Dengan pemakaian geomembran baru ini membuat kualitas garam lebih putih bersih dibandingkan dengan penggunaan geomembran lama.Apalagi jika geomembran yang dipakai sudah lama banyak yang bocor butuh waktulama untuk menembelnya . Selain waktu yang terbuang juga tambah biaya untuk pembayaran tenaga tambal.