Demak – Petambak garam di sentra garam kabupaten Demak bersyukur meski musim garam telah usai. Hujan beberapa hari ini membuat lahan garam mereka terendam air dan garam yang tersisa di lahan hancur menjadi air kembali. Meski demikian wajah petambak Nampak ceria karena harga garam mulai merangkak naik kembali.

Abdullah petambak garam dari desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak mengatakan, garam dilahan  semua habis tersapu air hujan.Tetapi di dalam gudangnya tersimpan garam 60 ton lebih sisa garam tahun ini selain yang dijual ungtuk kebutuhan harian.

“ Alhamdulillah masih ada 60 ton garam di gudang , kalau yang sudah saya  dijual ada sekitar 60 juta rupiah . Kalau ini untuk simpanan kebutuhan tahun yang akan datang “, kata Abdullah pada kabarseputarmuria.com

Ditambahkan harga garam di Demak usai panen ini cenderung naik. Terakhir ia menjual garam satu zaknya Rp 90 ribu rupiah . Satu zak kurang lebih 50 Kg ,jadi 1 kwintalnya Rp 180 ribu. Tetapi saat ini harga mulai beranjak naik satu kwintal garam sudah ada yang berani nawar Rp 250 ribu.

Masih tingginya harga garam ini dipicu oleh masih langkanya garam di tingkat petani. Hasil garam tahun ini selalu habis diborong oleh para tengkulak. Sedangkan garam di gudang petambak juga tidak begitu banyak. Padahal permintaan tengkulal setiap harinya selalu ada.

Sehingga moment itu dimanfaatkan oleh petambak garam untuk tetap menyimpan garamnya dalam gudang. Selain itu terhembus kabar  jika pemerintah tidak akan mengimpor garam . Sehingga petambak garampun rame-rame menghentikan penjualan menunggu harga yang lebih bagus lagi.

Abdullah menambahkan, secara perhitungan petambak garam di Demak tahun ini untung besar karena harga garam yang bagus. Seperti dirinya tahun ini cukup banyak meraup keuntungan. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan harian dan juga mempunyai simpanan yang cukup banyak.

“ Petambak garam tahun ini harus bersyukur dengan harga yang bagus. Inilah yang ditunggu oleh para petambak garam selama bertahun-tahun. Dulu jika panen raya harga garam dibeli tengkulak dengan harga yang murah “, tutup Abdullah. (Muin)