Jepara – Bagi anda yang tinggal di seputaran desa Gerdu kecamatan Pecangaan pasti sudah melihat dan merasakan goyangan jembatan ini. Dulu orang mengenal jembatan ini adalah jembatan bungpes karena letaknya yang dekat dengan bending kembung kepes Welahan Bum. Namun saat ini ada istilah baru untuk jembatan yang usianya puluhan tahun ini.
Selain dikenal dengan jembatan bungpes jembatan ini mendapatkan istilah baru jembatan “GOYANG SERIBU”. Mengapa demikian karena orang yang lewat jembatan ini akan merasakan goyangan yang cukup banyak tidak hanya sekali ,dua kali bahkan puluhan kali. Jembatan ini bergoyang karena konstrusi bagian atasnya amburadul.
Selain pegangan banyak yang putus , pijakan berupa kayu banyak yang lepas dari dudukannya. Sehingga jika ada pengendara yang lewat maka jembatan ini menimbulkan goyang-goyang mulia dari sisi Utara sampai sisi Selatan. Kerusakan jembatan hampir di seluruh bagian , yang masih bagus cuma tiang yang berdiri di tengah sungai
“ Jembatan ini sudah lebih dua puluh tahun tidak ada perbaikan , meski rusak kayak begini dibiarkan terus , Untung ada yang peduli bagian yang rusak ditutup dengan kayu bekas sedangkan pegangannya di pasang bamboo “, kata Haji Mashari warga desa Gerdu pada kabarseputarmuria.
Haji Mashari mengatakan jembatan bungpes ini setiap harinya dilewati ribuan orang . Selain warga desa Gerdu sendiri jembatan ini juga sebagai jalan alternative warga Demak yang ingin ke Jepara. Bagi warga desa Gerdu jembatan ini sebagai sarana transportasi pertanian. Warga yang panen menggunakan jembatan ini untuk mengangkut hasi pertanian. Ketika rusak parah seperti ini warga yang melewati harus waspada dan hati-ahati agar tidak terperosok.
“ Beberapa waktu yang lalu ada pengendara yang jatuh dari jembatan , motornya masih diatas jembatan dan orangnya terperosok lubang dan jatuh. Untung tidak di atas sungai orangnya selamat hanya luka-luka kecil saja “, cerita haji Mashari.
Dengan kondisi yang semakin parah itu haji Mashari berharap pada pemerintah agar memperbaiki jembatan desa Gerdu . Dengan di perbaikinya jembatan itu tidak ada rasa was-was warga yang melewatinya . Selain itu angkutan hasil pertanian juga lancar. Para pengendara yang me;lewati jembatan ini juga semakin banyak sehingga menambah keramaian desa yang terkenal sebagai penghasil telur asin ini. (Muin)