Demak – Orang kreatif tidak akan kesulitan mendapatkan penghasilan tambahan . Sepertinya Mas Agus warga RT 02 RW 02 desa kedungnutih kecamatan Wedung ini. Pekerjaan sehari-harinya adalah pekerja angkut garam , namun ketika pasokan garam sepi iapun membuka usaha baru berjualan bubur ayam.

Ia membuka usaha di jalan dekat pasar lama mulai jam setengah enam pagi sampai jam tujuh pagi. Ia memasak dan mempersiapkan bubur ayam dan yang lain malam hari. Sehingga habis subuh semua sudah siap. Dengan kereta dorong ia bawa bubur ayam , bumbu , bawang goreng , ayam dan yang lainnya. Bubur ayam agar hangat ia taruh diatas kompor sedangkan yang lainnya ia taruh di lemari kaca permanen.

“ Alhamdulillah saya buka usaha sekitar setengah bulan yang lalu ,dulunya istri saya jualan takjil buka puasa disini. Lalu usai puasa ada yang kasih usul jualan bubur sayapun mencobanya. Apalagi saat ini orderan angklut garam sepi “, ujar Agus pada kabarseputarmuria.com.

Agus mengatakan ia memang membuat bubur tidak banyak , mencoba pangsa pasar dulu. Namun setiap harinya sellau ada kenaikan permintaan sehingga iapun menambah pasokan buburnya. Selain bubur ia lengkapi dengan bumbu , daging ayam , sayuran , dan juga kerupuk. Ia mbuka usaha mukai jam setengah enam sampai jam 8 pagi.

Adapun pembelian ada porsi mini dan porsi jumbo . Untuk porsi mini ia jual Rp 3.000 sedangkan untuk porsi jumbo Rp 5.000. Bubur ayam bagi warga desa Kedungmutih merupakan hal yang baru. Sehingga yang beli setiap hari lumayan banyak . Bahkan beberapa pelanggannya sering tidak kebagian karena habis duluan.

Huda salah satu pembeli mengatakan , bubur mas Agus selain enak juga murah. Dengan membawa uang Rp 1.000 ribu bisa membawa tiga porsi bubur ayam ukuran mini. Ia membeli bubur untuk sarapan dirinya juga ibunya . Ia rela menunggu antrian agar mendapatkan bubur ayam kegemarannya.(Muin)