Jepara – Diakui atau tidak saat ini media social (medsos) menjadi sarana yang ampuh untuk melontarkan ekspresi senang , suka , gembira , sedih , duka ,curkat bahkan protes social. Minggu –minggu ini kembali Jepara ramai dibicarakan di dunia medsos . Beberapa minggu yang lalu Om telolet menggoyang Jepara. Kini yang baru trend adalah “ Warung nengkik.
Setiap grup , komunitas , mengunggah informasi tentang keluhan pengunjung salah sebuah warung di Obyek wisata Bandengan yang terkena efek nengkik. Nengkik berasal dari bahasa jawa yang jika diIndonesiakan menjual barang dengan harga dimahalkan . Atau istilah lainnya menjual dengan mengambil untung yang besar,
Sebenarnya ini sah-sah saja dalam dunia perdagangan. Namun menjadi ramai atau besar dikarenakan keluhan pengunjung itu diunggah di medsos sekelas Face book dengan pemilik akun jutaan orang. Nah berita kecil yang sebenarnya setiap hari terjadi itu bisa virak keman-mana karena kekuatan medsos FB. Sekali share jika heboh dan menarik akan di share ratus kali dengan komentar ribuan hingga puluhan ribu.
Seperti halnya info warung nengkik ini satu hari share hasilnya luar biasa . Mulai dari remaja, orang tua, pengusaha dan pejabatpun yang rajin di medsos akan membaca informasi serta komentar pembaca. Akibatnya warga Jeparapun berkomentar tentang warung nengkik ini . Komentarpun beragam mulai dari sumpah serapah , rasa tidak suka , hujatan , cemoohan sampai dengan rasa belas kasihan.
Akhirnya pada hari Selasa (27/12) pemerintahan daerah Jepara lewat PLT Bupati yang juga aktif di media social akhirnya menindaklanjuti keluhan pengunjung sekaligus mengklarifikasi tentang laporan lewat media. Hasilnya tercapai kesepakatan untuk memasang daftar menu makanan yang dijual di masing-masing lapak atau warung. Selain itu juga memasang spanduk atau banner himbauan kepada pengunjung untuk bijak dalam menikmati makanan di warung makan obyek wisata Bandengan.
Dengan adanya pertemuan tersebut permasalahan yang berkaitan dengan menjual mahal harga makanan yang dilakukan salah satu warung makan di Obyek Wisata Bandengan dianggap selesai. Dengan adanya pertemuan yang diinisiatori Dinas Pariwisata kabupaten Jepara nama Jepara tidak lagi ramai berkaitan dengan penengkian warung makan.
Dan diharapkan wisatawan atau pengunjung tidak lagi takut atau segan ke Obyek Wisata Pantai Bandengan dan obyek wisata lain di Jepara. Selain itu himbauan pemasangan banner atau spanduk ini tidak hanya berlaku di OW Bandengan , namun juga di OW yang lain di Jepara. Sehingga kasus penengkikan oleh pengunjung tidak lagi terjadi pada waktu yang akan datang. (Muin)