Jepara – Salah satu jembatan di perbatasan Jepara dan Demak yang cukup strategis dalah jembatan di desa Kedungmlang kecamatan Kedung. Jembatan sepanjang seratus meter ini menghubungkan Jepara dan Demak tepatnya dengan desa Kedungmutih kecamatan Wedung. Jembatan ini di bangun di era Bupati Hendro Martoyo yang Pertama.
Dulu sebelum dibangun jembatan ini , hubungan antara dua desa ini terputus jika tiba musim penghujan karena transportasi menggunakan perahu. Sehingga warga Demak yang mempunyai mobil dititipkan di sebelah Utara Sungai Serang. Namun setelah dibangunnya jembatan ini tramsportasi menjadi lancar meski musim penghujan tiba.
Khoirullisan yang asli warga desa Kedungmutih dan kini bertempat tinggal di Pecangaan mengemukakan. Pengajuan jembatan ini cukup alot karena di perbatasan wilayah Demak dan Jepara. Tetapi Bupati Jepara pada waktu itu mengambil peran lalu mengajukannya ke pemerintah provinsi dengan dukungan anggota Dewan.
“ Kalau tidak salah dulu lewat PKS Pak Zuber Sapawi . Alhamdulillah jembatan panjang perbatasan Demak Jepara ini terealisasi.”, kata Khoirullisan.
Jika dihitung jembatan ini usianya lebih sepuluh tahun , sehingga di beberapa bagian saat ini butuh perbaikan. Salah satu yang paling mencolok adalah tidak berfungsinya lampu penerangan jembatan. Jembatan ini jika malam mestinya terang benderang untuk menerangi jembatan agar para nelayan yang lewat lancar.
“ Awalnya lampu semua berfungsi sehingga jika malam terang benderang , namun karena lamanya waktu satu persatu lampoon mati dan juga tempat lampu rusak sehingga jika malam kini gelap “, ujar Ahmad Rofiq warga desa Kedungmutih Demak.
Selain lampu penerangan , bagian lain yang perlu di perbaiki adalah pegangan jembatan yang terbuat dari besi , beberapa bagian copot . Selain itu di beberapa titik sambungan lasnya juga terbuka. Sehingga hal ini mengganggu pejalan kaki , atau warga yang setiap hari melihat pemandangan dari atas jembatan.
Bagian lainnya yang perlu di perbaiki adalah pijakan jembatan berupa aspal . Di beberapa bagian mengelupas sehingga jika hujan tiba lubang itu penuh air dan menganggu para pengendara yang lewat. Selain itu besi-besi sekat juga banyak yang keropos dan perlu diganti. Besi-besi itu hancur dimakan karat dan menimbulkan bunyi keras jika dipijak kendaraan.
Beberapa warga yang ditemui berharap pemerintah Daerah Jepara mengadakan perbaikan bagian jembatan yang rusak. Sehingga jika dini sudah diadakan perbaikan maka kerusakan parah tidak akan terjadi. Saat ini jembatan Kedungmalang ini bisa dijadikan icon. Selain untuk transportasi jembatan ini juga berfungsi sebagai jembatan wisata khususnya untuk para pemacing yang datang ke desa Kedungmalang. (Muin)