Jepara – Sekecil apa usaha jika tekuni akan membawa berkah dan kemajuan. Hal itulah yang mendorong Nur Kamad warga desa Kedungmalang menekuni usaha jualan keliling keprluan ibu-ibu di dapur. Mulai berbagai jenis ikan , bumbon dapur sampai dengan buah-buahan dan sayur-sayuran. Usaha ini ditekuni lebih 10 tahun.
Nur kamad yang ditemui di pasar tradisional karangaji kecamatan Kedung mengatakan, dulunya ia menggunakan sepeda motor hasil dari kredit di sebuah koperasi di Wedung. Dengan kendaraan Suzuki Shogun ia kulakan ikan dan bahan dapur lainnya di pasar karangaji. Ia berangkat dari rumahnya habis shalat subuh, belanja sekitar satu jam lalu ia iderkan di desa-desa seputaran Pecangaan.
“ Awalnya yang saya bawa tidak begitu banyak karena menggunakan kendaraan roda dua , namun setelah berganti kendaraan roda tiga ini dagangan lumayan banyak. Daerah ideran saya ya Pulo Darat, Gemulung, Lebuawu, dan sekitarnya”, kata Nur Kamad.
Dari berjualan ikan , bumbon, sayur dan buah keliling ini Nurkamad mendapatkan penghasilan yang lumayan ungtuk keluarganya. Modal yang diputar tidak begitu banyak , namun keuntungan cukup besar dibandingkan usaha lainnya. Namun berjualan keliling ini harus telaten memasuki gang-gang sempit di kampung-kampung.
Selain itu kepuasan pelanggan adalah nomor satu . Dagangan yang di jual harus fres baik ikan , sayur-sayuran dan juga buah-buahan. Selain itu juga memahami pelanggan jika da kesulitan keuangan biasanya beberapa pelanggan juga hutang atau ngebon. Namun jika keuangan normal yang ngebon juga membayar sendiri tidak usah ditagih”, tambahnya.
Menurutnya usaha penjualan ikan , bumbu dapur , sayuran dan buah masih prospektif dijalani oleh siapa saja. Daerah pedalaman yang jauh dari pasar tradisional masih banyak. Selain itu ibu-ibu enggan atau jarang ke pasar karena kesibukan. Sehingga berjualan keliling inilah yang dibutuhkan oleh ibu-ibu. Awalnya di coba barang dagangan tidak terlalu banyak dulu selanjutnya ditambah menurut kebutuhan.
“ Semua usaha pasti ada resikonya , tetapi kalau yang saya jalani ini resikonya kecil . Paling-paling dagangan tidak laku karena sepi atau kendala lainnya . Tetapi secara garis besar usaha ini tetap menguntungkan dan layak di jalankan “, papar Nur Kamad. (Muin)