Kudus-Dalam rangka mempromosikan kearifan lokal Kabupaten Kudus khususnya Gusjigang yang merupakan warisan Sunan Kudus Jakfar Shadiq ke dunia internasional, Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Workshop Capacity Building Rabu (7/9/2016) di Aula Masjid Darul Ilmi UMK.
Pada kegiatan yang bertajuk “Local Wisdom In Developing Capacity Building toward a Word Class University” Wakil Rektor UMK Dr. A. Hilal Madjidi menilai, Kudus sebagai sebuah kabupaten di Jawa Tengah memiliki keunggulan yang tak dipunyai Kab/Kota lain di Indonesia bahkan apalagi negara luar yaitu kearifan lokal “Gusjigang” akronim dari bagus, ngaji, dan dagang.
“Artinya “Gus” berarti bagus dalam berperilaku. Lalu “Ji” pandai mengaji (menuntut Ilmu) dan “Gang” pandai berdagang. Karena itu sejak dulu sampai sekarang nggak banyak warga Kudus yang jadi pegawai rata-rata pengusaha,” katanya
Menurut Hilal yang pada kesempatan itu membawakan materi berjudul “Best Practise: “Gusjigang” Local Wisdom for Universitas Muria Kudus Capacity Building toward Word Class University”, saat ini telah banyak kearifan lokal yang hilang alias tidak diketahui oleh generasi sekarang.
“Untuk itu sebagai akademisi kampus kita berkepentingan mengkampanyekan kembali. Karena bangsa lain belum tentu memiliki apa yang Indonesia punya (kearifan lokal red),” katanya
Sementara itu, Diah Kurniati Ketua KUI UMK, berharap selama mengikuti workshop peserta dapat mengekplorasi budaya lokal Kudus lebih jauh. Sehingga kemudian dapat dikembangkan dalam berkarya baik itu berupa penelitian lapangan maupun pustaka.
“Dalam sesi diskusi kita ajak peserta menggali ide (gagasan). Harapannya akan lahir karya entah pustaka atau lapangan. Ya minimal dikembangkan dilembaga masing-masing,” terangnya “Oktober nanti ganti mahasiswa yang kami fasilitasi untuk beradu gagasan. Baik mahasiswa asing maupun Indonesia, khususnya kearifan lokal Kudus,” imbunya
Selain dari UMK dalam kegiatan yang menghadirkan narasumber diantaranya Massudi Mahmudin Ph.D (Universiti Utara Malaysia) dan Ahmad Ni’matullah Al-Baarri SPT.,MP.,Ph.D (KUI Undip) itu diikuti tak kurang dari 21 perwakilan perguruan tinggi di Indonesia antara lain Universitas Semarang, STIKUBANK Semarang, UPGRIS, IKIP Veteran, ST3 Telkom Purwokerto, Unwahas, dan STAIP.
“Selain itu ada juga peserta dari Unnes, Undip, Udinus, Untidar. Total keseluruhan peserta tak kurang 42 orang,” paparnya (*)