Jakarta – Desa Merdeka : Aksi melumpuhkan mesin produksi melalui Mogok Nasional sudah disiasati para pemilik usaha yang memiliki buruh.
“Mogok Nasional akan diikuti oleh para buruh. Beberapa kasus sudah disiasati para pengusaha dengan memberi libur agar tidak terjadi eksodus buruh yang dianggap membolos bekerja,” kata Ketua Umum Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih seusai melakukan orasi di depan Balaikota DKI Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, para buruh melalui berbagai federasi berketetapan untuk melumpuhkan mesin produksi selama dua hari berturut-turut dalam rangka aksi Mogok Nasional pada Kamis (31/10) dan Jumat (1/11).
“Jika tuntutan kami dapat dipenuhi, tentu aksi mogok nasional bisa menjadi akhir dari setiap aksi unjuk rasa kami. Kami tetap akan terus berjuang untuk mewujudkan itu.”
Sementara itu, istilah melumpuhkan mesin produksi dalam rangka mogok nasional kerap dikatakan oleh ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat memberikan orasinya kepada ratusan buruh yang menggelar aksinya pada Rabu sore.
Sementara itu Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera (KSBSI) memilih untuk tetap bekerja seperti biasa.
Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea meminta buruh yang mogok nasional tidak mengajak buruh lainnya untuk ikut dalam aksi itu dengan cara men-sweeping.
“Kami menghargai dan menghormati kawan-kawan yang mogok nasional. Kami minta untuk saling menghormati dan tidak ada sweeping anggota kami,” kata dia di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Andi berharap, jangan sampai anggota KSPSI yang ingin tetap bekerja terhalang karena adanya mogok nasional. Jika terjadi sweeping, Andi mengatakan, bukan tak mungkin akan terjadi konflik antar organisasi buruh.
“Jangan ganggu kami dan berikan akses anggota kami untuk bekerja. Kalau mengganggu akan kami lawan,” paparnya.
Meski tidak ikut mogok nasional, Andi mengatakan, bukan berarti KSPSI mendukung politik upah murah. “Kita juga menolak politik upah murah. Kita sama-sama berjuang, hanya caranya saja yang berbeda,” tegas Andi.
Menurut Andi, KSPSI juga akan mogok nasional jika memang tuntutan buruh tidak bisa diupayakan melalui perudingan di dewan pengupahan.
Presiden KSBSI, Mudhofir juga mengaku menghormati buruh yang mogok nasional. KSBSI, kata dia, sudah mengantisipasi akan adanya aksi sweeping terhadap buruh yang tetap bekerja. (olbe)