Jepara – Dalam bulan Ramadhan kemarin kita semua mengikuti acara yang setahun sekali tayang di RCTI yaitu Hafidz Indonesia. Sebuah ajang uji bakat dan kemampuan untuk anak dalam menghafal Al-qur’an. Salah satu peserta yang masuk 10 besar adalah Jelita Putri Nofa siswi TPQ Sya’roniyah 2 desa Pecangaan Wetan kecamatan Pecangaan . Meski masih kecil namun ia sudah mampu menorehkan tinta emasnya untuk kabupaten Jepara.
Jelita yang kini masih duduk di kelas 5 SDN 3 Pecangaan ini juga mahir dalam berdakwah atau bertausiyah. Prestasi dalam lomba berpidato juga tidak diragukan lagi. Berbagai ajang lomba pidato sering diikutinya , dan hasilnya juga luar biasa . Juara kabupaten menjadi langganan . Sehingga saat ini ia tidak grogi lagi jika berpidato atau bertausiyah di hadapan orang banyak.
“ Sebelum ikut Hafidz Indonesia , Jelita sudah mengantongi berbagai kejuaraan pidato . Nah selanjutnya kami mencoba untuk ikut lomba Hafidz Indonesia karena kemampuan mengajinya juga bagus apalagi ada dorongan ibu guru di TPQ tempat ia belajar “, kata ibu Ida pada kabarseputarmuria.com di acara Halal Bihalal Alumni SMA 1 Kudus di TPQ Sya’roniyah 2 Pecangaan Wetan Jepara.
Ibu Ida mengatakan , awalnya ia tidak menyangka jika Jelita mampu menembus 10 besar Hafidz Indonesia. Itu semua berkat kerja keras Jelita dan juga semua fihak yang telah membantu terutama para guru dan juga teman-teman semuanya. Diawali dengan pendaftaran via website kemudian mengirimkan bio data dan juga kemampuan mengaji yang di rekam di kaset CD. Dari seleksi berkas dan bakat via CD Jelita beruntung bisa masuk panggilan bersama 200an peserta di seluruh Indonesia.
“ Nah dari ratusan itulah kemudian , di audisi di Masjid Istiqlal Jakarta . Dari ratusan peserta itu hanya diambil 21 Hafidz untuk seleksi di TV. Alhamdulillah Jelita masuk 21 besar yang kemudian bisa masuk TV “, kenang Ibu Ida
Setelah masuk 21 besar itulah kerja keras dimulai dengan mengikuti , seleksi lagi babak-babak demi babak. Dengan terus berlatih dan berdoa dari 21 besar itupun terus mengerucut. Satu dua peserta mulai bertumbangan dan harus pulang. Begitu juga Jelita iapun kandas sampai dengan 10 besar. Selain kemampuan yang masih kurang juga factor keberuntungan belum berfihak kepadanya.
Namun demikian ibu Ida bersyukur Jelita bisa masuk 10 besar , karena lawan-lawan yang dihadapinya cukup tangguh. Selain itu pendamping seperti dirinya juga dinilai dalam kemampuan membaca dan juga menghafal Al-qur’an. Namun sayang ia tidak hafal sehingga ketika ditanya yuri ia menjawab apa adanya.
“ Saya punya perkiraan kalau yang mendampingi adalah ibu gurunya yang hafal Al-qur’an Jelita bisa masuk 5 besar. Namun tidak mengapa 10 besarpun anak saya sduah hebat dan saya terima kasih kepada semuanya yang telah membantu kesuksesan Jelita “, tambah Ibu Ida,
Dalam kesemoatan ini pula Ibu Ida berharap setelah Jelita mendapatkan kejuaaraan di tingkat Nasional , ada kepedulian dari fihak pemerintah daerah untuk terus memberikan bantuan dan pembinaan pada putrinya . Agar cita-citanya yang luhur yaitu menghafalkan Al-qur’an bisa tercapai. Selain itu ia berharap juga pendidikan formalnya bisa setinggi-tingginya dengan meberikan beasiswa agar bisa menyelesaikan pendidikan kelak.
Setelah masuk 10 besar Hafidz Indonesia kesibukan Jelita semakin bertambah , karena selain kegiatan rutin belajar di SD dan juga TPQ . Di waktu-waktu tertentu Jelita juga mulai mendapatkan job untuk mengisi acara mengaji di berbagai kegiatan pengajian. Selain itu kadang ia juga tampil sebagai da’I cilik karena kemampuan bertausiyah juga hebat. Nah jika anda semua punya acara dan ingin mengundang Jelita bisa menghubungi ibundanya yaitu ibu Ida di Nomor HP : 082332597023. Anda juga bisa datang langsung ke TPQ Sya’roniah 2 desa Pecangaan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. (Muin)