Jepara – Selain mata pelajaran akademis siswa disekolah juga diberikan kegiatan ekstra untuk memupuk bakat dan minat pada satu ketrampilan.Hal ini ditujukan agar siswa setelah lulus bisa mengembangkan bakat dan kreatifitas tertentu demi masa depan. Ini semua juga ditujukan agar lulusan sekolah mempunyai kompetensi dibandingkan sekolah lainnya.
Hal itulah yang mendorong SMA Negeri 1 Tahunan memberikan salah satu kegiatan ekstra untuk siswanya yang berkaitan dengan pembuatan film. Mata pelajaran ekstra itu diberi nama MAVIE (Maniac Movie). Selain siswa diberikan ketrampilan membuat film juga mereka bisa membuat cerita dan sekaligus sebagai pemain.
“ Kegiatan ini baru sekitar lima tahunan dan sebagai ajang pembelajaran siswa dalam hal pembuatan film. Siswa yang mengikuti kegiatan ini sekitar dua puluh siswa. Hari ini kita shoting pembuatan film pendek berjudul “ kembali pulang “, ujar Danang Pembina kegiatan MAVIE SMA Negeri Tahunan pada kabarseputarmuria.com
Danang yang pustakawan SMA Negeri 1 Tahunan mengatakan , awalnya pembina kegiatan ini bukan dia , namun karena orangnya pindah maka iapun mendapat tugas dari kepala sekolah. Kebetulan ia senang akan fotografi sehingga tugas itupun ia jalani dengan senang hati. Selain kegiatan di dalam sekolah , waktu-waktu tertentu mereka mengadakan kegiatan di luar sekolah.
“ Nah pada hari ini kita membuat film pendek yang durasinya sekitar 5 menit , selain sebagai dokumentasi sekolah film ini nanti akan ditayangkan diacara tahunannya MAVIE istilah kerennya ya seperti FFI . Pada acara itu kita tayangkan seluruh hasil karya siswa sekaligus kita apresiasi “, tambah Danang yang didampingi Eko dan Syihab yang juga ikut terlibat membina pembuatan film pendek itu.
Dikatakan Eko film berjudul kembali pulang itu mengisahkan seorang gadis kaya raya yang hidup sendirian. Pada suatu waktu ia bertemu dengan seorang gelandangan yang miskin yang juga hidup sendirian. Mereka berduapun saling ketemu dan berkomunikasi saling memberi. Dan ending film ini adalah si Gadis kaya itu memberikan hartanya pada gelandangan yang bernasib sama dengannya.
“ Film ini diperankan sekitar 10 pemeran yang terdiri dari siswa SMA Negeri 1 Tahunan dan juga bintang tamu dari luar. Kita berharap film ini memberikan pembelajaran pada semua orang untuk saling berbagi dan mengasihi sesame “, papar Eko yang alumni SMA Negeri 1 Tahunan.
Di Akhir wawancaranya Danang mengatakan film yang sekarang tayang baik di televisi dan Bioskop masih kurang dalam pendidikan karakter. Sehingga kita perlu membuat film-film local yang mencerminkan kearifan local dalam mendidik para siswa. Oleh karena itu dia mengajak pecinta sinema di daerah untuk ikut berperan dalam pembuatan film yang berisikan pendidikan karakter untuk para siswa dan juga masyarakat. (Muin)