Demak – Permainan tradisional anak jumlahnya puluhan macam . Salah satunya warga pesisir menyebutnya engklek. Permainan ini dahulu cukup popular dikalangan anak-anak sebelum datangnya era modernisasi berupa listrik dan yang lainnya. Permainan ini biasanya dilakukan di halaman rumah yang tanahnya rata.
Adapun caranya membuat permainannya adalah dengan menggaris halaman rumah dengan kapur , arang atau air . Dibuat kotak-kotak memanjang dan menyamping dan terakhir ada garis setengah lingkaran yang disebut gunungan. Bentuknya tergantung lokasi yang digunakan untuk permainan bisa panjang bisa pendek.
Permainan yang sudah jarang dimainkan anak-anak ini bisa dimainkan 2 – 4 orang. Sebelum permainan biasanya mereka mengundi nomor urut dengan suit. Setelah nomor urut ditentukan masing-masing pemain mengambil gacu berupa potongan genting untuk alat permainan.
Pemain pertama melemparkan gacu menuju ke salah satu kotak yang dituju. Setelah gacu dijatuhkan pemainpun mengambil gacu dengan cara engklek yaitu berjalan dengan satu kaki melewati kotak-kotak yang telah dibuat tadi. Jika tidak jatuh gacu it uterus dijatuhkan sampai dengan kotak paling jauh.
Jika pemain mengambil gacu dengan cara engklek terjatuh maka giliran pemain lainnya untuk melaksanakan urutan permainan. Begitu seterusnya silih berganti . Adapun pemain yang dinyatakan menang adalah pemain yang pertama kali menyelesaikan tugas melempar gacu di kotak paling jauh.
Sebenarnya permainan ini mempunyai nilai filosofi yang tinggi . Diantaranya adalah rasa kebersamaan antar teman . Melatih disiplin dengan cara mengikuti antrian permainan dengan baik. Dari segi olah raga permainan ini melatih anak agar mempunyai keseimbangan tubuh yang baik dan juga membidik tempat.
Namun sayang seiring dengan perkembangan jaman permainan engklek ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Mereka lebih senang bermain di dalam rumah misalnya play station dan juga permainan modern lainnya. Ataupun jika keluar rumah mereka bermain dilapangan yang mengeluarkan biaya banyak misalnya sepatu roda , dan sejenisnya.
Agar permainan ini kembali di kenal anak-anak jaman sekarang perlu adanya sosialisasi pada anak-anak . Terutama di sekolah-sekolah untuk dikenalkan kembali permainan tradisional yang kini telah dilupakan orang. Mengingat permainan ini penuh dengan karakter dan filosofi.(Muin)