Jakarta – Desa Merdeka :  Prakoso Wibowo, Ketua Harian Forum Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara Bersatu (FSPBUMN BERSATU) dalam siaran pres yang diteri desamerdeka menyatakan bahwa selain mafia Migas, ternyata ada Mafia Semen yg terindikasi adanya  dugaan jatah Rp 2.000 per sak semen yang berbobot 50 kg/sak yang disetorkan pada seorang menteri di kabinet-nya SBY, yang berinisial SS yang dibagi bagi dengan Oknum Direksi Semen Gresik.

“Untuk diketahui bahwa  dalam produksi semen di PT Semen Gresik yang merupakan perusahaan terbesar penghasil semen nasional setiap tahunnya menproduksi hampir 9 Juta ton , yang dijual dengan sak kira-kira 4,5 juta ton, sedangkan yang dijual secara curah 4,5 juta ton” kata Prakoso (27/10)

Dijelaskan bahwa mafia semen akan mendapatkan jatah 180 milyar setiap tahun dengan catatan sebagai berikut:

setiap 1 ton semen jika dikemas dalam sak akan menghasil kan 20 sak, dan 20 sak dikalikan 2.000 rupiah maka setiap satu ton semen jatah yang diterima sebesar 40 ribu rupiah, jika dikalikan 4.5 juta ton maka akan menghasiljan 180 milyar rupiah yang dibagi bagi kepada SS dan oknum direksi Semen Gresik .

Ketua FSPBUMN BERSATU  juga menyampaikan “Dari informasi yang ada bahwa ada dugaan uang jatah untuk mafia semen disimpan direkening disebuah bank disingapore yaitu Bank Standard Charter atas nama seorang istri perwira polisi.”

Dalam siaran pres disampaikan bahwa FSPBUMN BERSATU  meminta KPK dan BPK untuk menelusuri adanya Mafia Jatah Semen yang merugikan PT Semen Gresik.

Direncanakan FSP BUMN Bersatu akan menginvestigasi dan akan melaporkan kepada KPK, Meneg BUMN juga Presiden SBY,  atas jaringan mafia semen yang melibat seorang menteri SBY yg berinisial SS dan oknum direksi Semen Gresik. (SKSP)