Jepara – Para guru Mata Pelajaran ( Mapel ) Ketrampilan Ukir di SMP di Jepara, mengaku cukup resah. Sebab Mapel ketrampilan ini tidak masuk dalam Data Pokok Pendidik ( Dapodik ) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Karena itu mereka meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jepara untuk menetapkan Mapel Ketrampilan Ukir menjadi Mapel Mulok Potensi Daerah dan segera diusulkan ke Dirjen Dikdasmen Kemendiknas.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Koordinator Musyawarah Guru Mata Pelajaran Muatan Lokal Keterampilan Ukir, Fatkhurohman dan Ketua MGMP Mulok Ketrampilan Ukir, Subagya Eka Santosa, , saat audiensi dengan wakil Bupati Jepara, Subroto. Hadir dalam audiensi tersebut, Kepala Disdikpora, Khusaeri dan Kabag Humas Pemkab Jepara yang juga Ketua Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik dan Tenun Jepara, Hadi Priyanto.

Diungkapkan juga oleh Subagya , sampai saat ini, Jepara yang menjadi pusat seni ukir dunia, belum memiliki kurikulum mulok Kabupaten Jepara.

hadi

Wakil Bupati Jepara ketika menerim para Guru Mapel Ketrampilan Ukir

 

“ Karena itu MGMP Mulok Ketrampilan Ukir SMP di Jepara, mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten atau Disdikpora segera membentuk tim penyusun kurikulum” pinta Subagya.

Harapannya kurikulum ini dapat diajukan ke Kemendiknas untuk disetujui.

Mendengarkan paparan dari para guru yang tergabung dalam MGMP Mulok Ukir, Wakil Bupati Subroto meminta kepada kepada Disidkpora, untuk dalam waktu satu minggu segera membentuk tim penyusun kurikulum dan silabusnya. Setelah itu tim bekerja selama 2 bulan untuk menghasilkan desain kurikulum yang dibutuhkan” ujar Subroto. Waktu itu juga harus digunakan untuk uji publik terhadap rancangan kurikulum, yang melibatkan bukan saja para pendidik, tetapi juga orang kompeten dibidang pemasaran dan para praktisi seni ukir. ( HD )

Sumber : Hadi Priyanto