Demak – Program beras miskin( Raskin) yang di canangkan sejak pemerintahan SBY kini masi terus dijalankan meski pemerintah sudah dipimpin Jokowi. Setidaknya sebulan sekali seluruh warga masyarakat mendapatkan jatah Raskin ini. Mestinya yang mendapatkan jatah raskin ini hanya keluarga miskin saja. Namun pada prakteknya hampir semua warga ikut kebagian raskin ini.
Setidaknya itulah yang terpantau oleh kabarseputarmuria.com di beberapa desa pesisir kecamatan Wedung. Seperti halnya di Desa Kedungmutih warga yang benar-benar terdaftar mendapatkan raskin ini tidak lebih dari 500 KK. Namun pada kenyataannya semua warga mendapatkan jatah raskin setiap bulannya.
“ Ya dari sejak dulu pembagian raskin ini ya menurut kesepakatan bersama semua warga mendapatkan. Namun ada beberapa warga yang menolak karena merasa mampu. Tetapi hampir 100 persen warga disini mendapatkan jatah raskin setiap bulannya”, kata Ahmad Adib Satgas Raskin desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria,
Adib yang setiap bulan sekali mengambil jatah beras miskin dari Dolog Demak mengatakan, pendistribusian raskin kepada warga dilakukan oleh Ketua RT masing-masing. Setelah beras sampai di desa maka satgas membaginya sesuai dengan RT yang ada dengan daftar nama yang telah diputuskan bersama.
“ Nah setelah kami bagi sesuai dengan jatah masing-masing. Ketua RT menyetor uang kepada kami dan beraspun bisa dibawa untuk didistribusikan kepada warga. Kadang satu hari bisa langsung selesai namun kadang juga dua hari baru di ambil “, tambah Adib.
Adapun harga perkilonya Rp 1.600 sesuai dengan pembelian dari Dolog Demak. Sehingga satu Zak dengan berat 15 Kg perzaknya ketua RT setor Rp 24.000,-. Adapun biaya untuk pengurusan dan juga pengambilan beras dari dolog discover keuangan dari Desa.
“ Satgas desa tidak mengambil sepeserpun uang pembelian beras dari warga. Nah untuk ke warga harga menurut kesepakatan RT masing-masing namun harga kurang lebih Rp 2.000 setiap kilonya”, katanya lagi.
Syafi’I ketua RT 04 RW 03 desa Kedungmutih yang ditemui dibalai desa mengatakan, dalam pengambilan beras ini sering ia nomboki dulu . Warga baru memberi uang setelah menerima beras. Semua warganya menerima beras raskin rata-rata menerima 4 Kg ,namun khusus untuk janda minimal menerima 8 Kg.
Oleh karena itu ketika hari pengambilan raskin maka ia mencari uang talangan dulu untuk dibayarkan kepada satgas raskin dibalai desa. Uang yang ia persiapkan antara Rp 350 ribu – Rp 400 ribu . Jika tidak ada uang iapun pinjam dulu pada tetangga kanan kiri. Ini semua ia lakukan agar pengambilan beras raskin dib alai desa bisa lancar. (Muin)